Mohon tunggu...
Ai Ni
Ai Ni Mohon Tunggu... -

Disuatu lembar yang putih, yang bebas kamu tulis dengan kehendak alur yang kamu mau., Tetaplah seperti dirimu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Pagi Cinta #1

16 Februari 2011   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:32 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih dalam kalimat yang sama, bait=bait hati itu hadir ditiap hariku, terus berulang-ulang, bak pengganti makhluk yang menyakitkan hati itu.

Suatu sore di depan pintu kamar Flamboyan

"Adin, gawat Din, GAWAT!

"Gawat kenapa Vero?"

"Loe tau Natasha gak?" tanya Vero sambil ngos-ngosan

"Ya, iyalah gw tau Natasha kan suster keramas !" ceplos Adin cengar-cengir meencoba meringankan kabar kepanikan Vero.

"Gila loe," cubit Vero dilengan kiri Adin.

"Hehe.. just kidding, say !" senyum lebar Adin

"Ini berita duka, say." Vero pasang tampang serius.

"Pagi ladies," sapa Reffa diantara kepanikkan dan ketegangan keduanya.

"Masih hidup loe? " tanya iseng Adin pada Reffa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun