Lalu, Apa itu Well being?
Well being adalah pengalaman kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Hal ini termasuk memiliki kesehatan mental yang baik, kepuasan hidup yang tinggi, rasa memiliki makna atau tujuan, dan kemampuan untuk mengelola stres.
Anak-anak dengan upbringing yang baik cenderung dapat menjadi organisme-organisme yang supportive ketika ditempatkan dalam komunitas heterogen seperti kelas. Mereka memiliki tabungan emosi yang baik karena mendapat penerimaan dalam keluarga.Â
Well being dapat terwujud apabila seseorang ikut  terlibat dalam kegiatan yang positif  baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat serta selalu berada dalam sikap bersyukur.Â
Adakah solusi?
Selama ini langkah yang paling sering dipakai adalah tindan represif seperti pemberian  sanksi. Namun bertahun-tahun setelah dijalani, sanksi terlihat bukan solusi efektif dalam mencegah perundungan atau setidaknya bukan yang terbaik.
Kunci kunci untuk mencegah perundungan adalah dengan berfokus pada pengembangan budaya yang peduli, toleran, dan inklusif (https://www.freeofbullying.com/the-community-based-view-of-bullying).
Budaya Peduli
Anak-anak sesungguhnya bukan pelaku perundungan secara alami, melainkan mereka merespons dengan melakukan perundungan ketika lingkungan sosial mereka tidak berjalan dengan baik. Begitu pula, seorang anak yang merasa aman di satu komunitas bisa saja menjadi korban perundungan di komunitas lain.
Perlu dicatat bahwa secara biologis, anak-anak memiliki dorongan untuk ingin diterima dan disertakan dalam kelompok, sehingga mereka biasanya akan berperilaku baik ketika diberikan kesempatan. Tanggung jawab untuk memberikan kesempatan itu ada pada orang dewasa.