Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Book

Warisan King James Version: Menelusuri Asal dan Dampak Idiom dalam Bahasa Inggris Modern

13 Februari 2024   22:42 Diperbarui: 13 Februari 2024   22:45 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Versi Aplikasi KJV (https://play.google.com)

King James Bible atau juga disebut King James Version (KJV) adalah sebuah terjemahan Alkitab  bahasa Inggris yang diperintahkan oleh Raja James I dari Inggris untuk Gereja Inggris.

Alkitab ini  terbit pertama kali  pada tahun 1611. KJV memilki dampak besar  bukan hanya kepada perkembangan Bahasa Inggris modern melainkan juga terhadap karya-karya sastra monumental yang hadir setelahnya .

 Karya-karya sastrawan dan penulis seperti John Bunyan dengan karyanya "The Pilgrim Progress" yang rilis tahun 1678, John Dryden dengan buah karyanya Mac Flecknoe (1682) dan The Medall (1682) , serta  William Wordsworth  banyak terinspirasi dari kitab KJV.

Source : Buku Karya John Bunyan (target.scene7.com)
Source : Buku Karya John Bunyan (target.scene7.com)

Selain dari karya-karya yang muncul pada periode Neo-Klasik antara tahun 1660 -- 1798, munculah berbagai bentuk ujaran atau idiom yang akhirnya menjadi bagian integral  penutur Bahasa Inggris sejak kehadiran versi alkitab King James. Idiom-idiom yang paling terkenal tersebut antara lain:

  • Broken heart / Patah hati

Idiom "patah hati" digunakan secara metaforis untuk menggambarkan penderitaan emosional yang intens, kesedihan, atau dukacita karena  kehilangan, penolakan, pengkhianatan, atau kekecewaan. Ini menyampaikan dampak emosional yang mendalam dari sakit hati pada kesejahteraan mental dan fisik seseorang, menyamakan rasa sakit emosional dengan cedera atau luka fisik.

Asal idiom ini dapat kita lihat pada ayat Alkitab berikut ini:

Psalms 34:18 "The Lord is nigh unto them that are of a broken heart; and saveth such as be of a contrite spirit" (KJV) 

Mazmur 34:18 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

  • Pride comes before a fall / Kesombongan awal kejatuhan.

  Idiom "kesombongan awal   kejatuhan" berasal dari Alkitab, tepatnya dalam Kitab Amsal 16:18 (KJV):

"Pride goeth before destruction, and an haughty spirit before a fall."

Pepatah ini memberikan peringatan tentang bahaya kesombongan dan keangkuhan. Ia menyoroti bahwa ketika seseorang menjadi terlalu sombong atau angkuh, seringkali mereka sedang membuka jalan menuju kegagalan atau kejatuhan. Orang yang sombong cenderung tidak melihat kelemahan atau kesalahan mereka sendiri, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kejatuhan atau kehancuran.

Makna dari ungkapan ini adalah untuk mengingatkan bahwa kesombongan yang berlebihan dapat mengaburkan penilaian dan mengakibatkan konsekuensi negatif. Idiom ini juga menegaskan pentingnya kerendahan hati dan merendahkan diri, sebagai pengingat  akan bahaya dari rasa percaya diri yang berlebihan.

  • The writing is on the wall

'The handwriting is on the wall' artinya sebuah tanda atau pertanda bahwa sesuatu yang tidak baik atau negatif akan terjadi. Idiom ini berasal dari kisah dalam Alkitab, di mana tulisan misterius muncul di tembok istana Raja Belsyazar, yang menubuatkan kejatuhan kerajaannya. Dalam penggunaan sehari-hari, idiom ini digunakan untuk mengungkapkan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi di masa depan.

Dalam Daniel pasal 5, ada catatan tentang sebuah pesta yang diadakan oleh Raja Belsyazar dari Babel. Dalam pesta ini, sebuah pesan misterius muncul di dinding, yang ditulis oleh tangan misterius. Sang raja, yang merasa bingung dan tidak dapat menafsirkan tulisan tersebut, memanggil orang-orang bijak dan astrolog untuk mengartikan maknanya, menawarkan hadiah besar bagi siapa pun yang dapat melakukannya.

Ketika tidak ada satupun orang bijak yang dapat menafsirkan pesan tersebut, ratu menyarankan untuk memanggil Daniel, seorang tawanan Ibrani yang dikenal dengan kebijaksanaan dan kemampuannya untuk menafsirkan mimpi. Daniel dibawa ke hadapan raja, yang menjanjikan hadiah yang berlimpah jika ia dapat menafsirkan tulisan itu.

Namun, Daniel menolak imbalan tersebut dan mulai menafsirkan pesan itu. Dia menjelaskan bahwa tulisan di dinding itu adalah pesan dari Tuhan, yang meramalkan kejatuhan Raja Belsyazar dan kerajaannya yang akan segera terjadi. Pesan yang ditafsirkan oleh Daniel, meramalkan bahwa pemerintahan raja akan segera berakhir karena kesombongannya dan kegagalannya untuk menghormati Tuhan yang benar.

Sesuai dengan penafsiran Daniel, pada malam itu juga, Belsyazar dibunuh, dan kerajaannya ditaklukkan oleh orang Media dan Persia, seperti yang dinubuatkan dalam pesan tersebut. Bagian ini menyoroti kuasa nubuat Tuhan dan konsekuensi dari ketidaktaatan dan kesombongan.

  • Blind leading the blind

"Orang buta memimpin orang buta" adalah sebuah idiom dan kiasan dalam bentuk frase perumpamaan. Kiasan tersebut dipakai untuk menyebut sebuah situasi dimana seseorang yang tak mengetahui apa-apa malah diberi nasehat dan bantuan dari orang lainnya yang juga tak mengetahui apa-apa.

Frasa "orang buta memimpin orang buta" berasal dari Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru dalam kitab Matius 15:14 (King James Version):

"Biarlah mereka menjadi pemimpin orang buta atas orang buta. Dan jika orang buta menuntun orang buta, keduanya akan jatuh ke dalam parit."

Dalam perikop ini, Yesus menggunakan metafora orang buta yang memimpin orang buta lainnya untuk mengilustrasikan bahaya mengikuti pemimpin yang sesat secara spiritual atau moral. Ungkapan ini menyiratkan bahwa mereka yang tidak memiliki pemahaman atau wawasan berusaha membimbing orang lain yang juga tidak memiliki pemahaman atau wawasan, yang mengakibatkan bencana atau kegagalan yang tak terelakkan.

Secara metaforis, "orang buta menuntun orang buta" digunakan untuk menggambarkan situasi di mana orang yang tidak memiliki informasi atau tidak kompeten berusaha membimbing atau menasihati orang lain dalam hal-hal yang tidak mereka pahami atau tidak memenuhi syarat untuk diatasi. Hal ini menyoroti kebodohan mengandalkan seseorang yang tidak memiliki pengetahuan atau keahlian di bidang tertentu untuk memberikan bimbingan atau arahan.

  •  Go the extra mile

Idiom "bekerja lebih keras" berasal dari Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru dalam kitab Matius 5:41 (King James Version):

"Dan barangsiapa memaksamu untuk pergi sejauh satu mil, pergilah dua mil bersamanya."

Dalam ayat ini, Yesus menyampaikan Khotbah di Bukit, dan dia memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan lebih dari apa yang diminta dari mereka. Pada saat itu, tentara Romawi memiliki otoritas hukum untuk memaksa warga sipil membawa peralatan mereka hingga satu mil. Yesus menasihati para pengikutnya bahwa jika mereka dipaksa untuk berjalan sejauh satu mil, mereka harus dengan sukarela berjalan sejauh satu mil lagi, yang secara efektif menunjukkan sikap kemurahan hati dan kesediaan untuk melayani melebihi apa yang diharapkan.

Secara metaforis, "bekerja lebih keras" berarti melakukan upaya ekstra atau melampaui persyaratan minimum dalam tugas atau usaha apa pun. Hal ini mendorong orang untuk berusaha mencapai yang terbaik, melampaui harapan, dan menunjukkan komitmen terhadap layanan dan keunggulan.

  •  Money is the root of all evil

"cinta kepada uang adalah akar dari semua kejahatan."

Frasa "uang adalah akar segala kejahatan" sering kali salah dikutip dan diambil di luar konteks. Frasa yang sebenarnya, seperti yang ditemukan dalam Perjanjian Baru dalam 1 Timotius 6:10 (King James Version), adalah:

"Karena cinta uang adalah akar segala kejahatan, dan karena beberapa orang mengejarnya, mereka murtad dari iman dan menikam diri mereka sendiri dengan berbagai-bagai penderitaan."

Ayat ini menekankan bahwa bukan uang itu sendiri yang pada dasarnya jahat, melainkan cinta akan uang, atau keserakahan, yang menyebabkan berbagai macam tindakan jahat. Mengejar kekayaan dengan mengorbankan moralitas, integritas, atau nilai-nilai spiritual dapat menyesatkan seseorang dan menyebabkan kerugian bagi diri mereka sendiri dan orang lain.

Asal usul ide ini dapat ditelusuri kembali ke berbagai ajaran filosofis dan agama, tetapi sumber yang paling menonjol adalah Alkitab. Hal ini mencerminkan sentimen moral dan etika yang umum ditemukan di banyak budaya dan sistem kepercayaan, yang memperingatkan bahaya memprioritaskan kekayaan materi di atas kesejahteraan spiritual atau moral.

Pada intinya, frasa ini menyampaikan gagasan bahwa keinginan yang berlebihan terhadap uang dan harta benda dapat merusak individu dan mengarah pada perilaku tidak bermoral, menyebabkan kerusakan dan penderitaan dalam berbagai bentuk. Oleh karena itu, ungkapan ini berfungsi sebagai pengingat untuk memprioritaskan nilai-nilai seperti integritas, belas kasih, dan kebajikan di atas pengejaran kekayaan untuk kepentingannya sendiri.

458 tahun telah berlalu sejak kemunculan King James Version.  Sejarah telah mencatat bagaimana sebuah karya terjemahan dari bahasa Yunani dan Ibrani telah mewarnai kesusasteraan dan Bahasa Inggris secara langsung. Alkitab KJV sampai hari ini tetap menjadi salah satu terjemahan paling populer di negara-negara penutur Bahasa Inggris dan nampaknya tetap menjadi salah satu referensi belajar dalam ilmu Bahasa dan Sastra Inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun