Dalam perikop ini, Yesus menggunakan metafora orang buta yang memimpin orang buta lainnya untuk mengilustrasikan bahaya mengikuti pemimpin yang sesat secara spiritual atau moral. Ungkapan ini menyiratkan bahwa mereka yang tidak memiliki pemahaman atau wawasan berusaha membimbing orang lain yang juga tidak memiliki pemahaman atau wawasan, yang mengakibatkan bencana atau kegagalan yang tak terelakkan.
Secara metaforis, "orang buta menuntun orang buta" digunakan untuk menggambarkan situasi di mana orang yang tidak memiliki informasi atau tidak kompeten berusaha membimbing atau menasihati orang lain dalam hal-hal yang tidak mereka pahami atau tidak memenuhi syarat untuk diatasi. Hal ini menyoroti kebodohan mengandalkan seseorang yang tidak memiliki pengetahuan atau keahlian di bidang tertentu untuk memberikan bimbingan atau arahan.
- Â Go the extra mile
Idiom "bekerja lebih keras" berasal dari Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Baru dalam kitab Matius 5:41 (King James Version):
"Dan barangsiapa memaksamu untuk pergi sejauh satu mil, pergilah dua mil bersamanya."
Dalam ayat ini, Yesus menyampaikan Khotbah di Bukit, dan dia memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan lebih dari apa yang diminta dari mereka. Pada saat itu, tentara Romawi memiliki otoritas hukum untuk memaksa warga sipil membawa peralatan mereka hingga satu mil. Yesus menasihati para pengikutnya bahwa jika mereka dipaksa untuk berjalan sejauh satu mil, mereka harus dengan sukarela berjalan sejauh satu mil lagi, yang secara efektif menunjukkan sikap kemurahan hati dan kesediaan untuk melayani melebihi apa yang diharapkan.
Secara metaforis, "bekerja lebih keras" berarti melakukan upaya ekstra atau melampaui persyaratan minimum dalam tugas atau usaha apa pun. Hal ini mendorong orang untuk berusaha mencapai yang terbaik, melampaui harapan, dan menunjukkan komitmen terhadap layanan dan keunggulan.
- Â Money is the root of all evil
"cinta kepada uang adalah akar dari semua kejahatan."
Frasa "uang adalah akar segala kejahatan" sering kali salah dikutip dan diambil di luar konteks. Frasa yang sebenarnya, seperti yang ditemukan dalam Perjanjian Baru dalam 1 Timotius 6:10 (King James Version), adalah:
"Karena cinta uang adalah akar segala kejahatan, dan karena beberapa orang mengejarnya, mereka murtad dari iman dan menikam diri mereka sendiri dengan berbagai-bagai penderitaan."
Ayat ini menekankan bahwa bukan uang itu sendiri yang pada dasarnya jahat, melainkan cinta akan uang, atau keserakahan, yang menyebabkan berbagai macam tindakan jahat. Mengejar kekayaan dengan mengorbankan moralitas, integritas, atau nilai-nilai spiritual dapat menyesatkan seseorang dan menyebabkan kerugian bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
Asal usul ide ini dapat ditelusuri kembali ke berbagai ajaran filosofis dan agama, tetapi sumber yang paling menonjol adalah Alkitab. Hal ini mencerminkan sentimen moral dan etika yang umum ditemukan di banyak budaya dan sistem kepercayaan, yang memperingatkan bahaya memprioritaskan kekayaan materi di atas kesejahteraan spiritual atau moral.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!