Mohon tunggu...
Ayub Simanjuntak
Ayub Simanjuntak Mohon Tunggu... Lainnya - The Truth Will Set You Free

Capturing Moments With Words

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan Natal Tahun 2022 - Jalan Pertobatan Para Majus

19 Desember 2022   21:31 Diperbarui: 19 Desember 2022   21:44 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Para Majus hendak masuk kota Yerusalem (pixabay.com)

Ilustrasi: Para Majus hendak masuk kota Yerusalem (pixabay.com)
Ilustrasi: Para Majus hendak masuk kota Yerusalem (pixabay.com)

Ketika orang-orang Majus meninggalkan istana Herodes, mereka kembali dapat melihat bintang itu yang menuntun mereka sampai di atas tempat Yesus berada bersama Yusuf dan Maria.

Adakah Herodes dan istananya memburamkan kehadiran Yesus dalam hidup kita?

Kehadiran bintang yang "sempat" hilang itu membuat mereka sangat bersukacita!

Adakah kita memiliki sukacita yang sama ketika menemukan "bintang" itu kembali?

Sukacita menemukan Yesus dimanifestasikan dengan menyembah Dia. Adakah mereka sadar telah menyembah Yesus bukan di istana raja? Ya, kini mereka telah melihat dengan jelas Sang Raja itu amatlah berbeda.

Karena ketulusan hati orang-orang Majus Allah tidak ingin mereka kembali kepada Herodes, Allah menuntun mereka pulang ke negerinya melalui jalan lain.

Di jalan yang lama Herodes telanh menunggu dengan geramnya. Jalan yang lama adalah jalan kesombongan, jalan dosa jalan yang menuju maut. Tetepai di jalanyang lain, orang-orang Majus akan menjadi saksi Natal. Jalan yang menuju kepada pertobatan, jalan sukacita dan jalan yang menuju kehidupan.

Melalui natal ini, kita belajar untuk berani berjalan menemukan Yesus. Setelah menemukan Dia mari kita menyembah-Nya. setelah menyembah-Nya kita tidak kembali kepada jalan-jalan lama kita yang sia-sia, tetapi biarlah Allah menuntun kita menuju jalan yang "lain"- Jalan Pertobatan!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun