Islam mengajarkan Sikap sopan santun dan kepedulian terhadap kebutuhan serta kepentingan orang lain harus selalu diutamakan. Dalam perspektif Islam, hormat dan sopan santun harus ditunjukkan dalam setiap interaksi bisnis. Ini mencakup untuk menghormati hak-hak konsumen, karyawan, mitra bisnis, serta semua pihak yang terlibat dalam aktivitas bisnis.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ï·º bersabda: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah ia tidak mengganggu tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini mengajarkan kepada umat Muslim untuk memperlakukan sesama dengan hormat dan sopan santun, baik itu tetangga, tamu, maupun dalam konteks lain seperti bisnis. Pada konteks bisnis, sikap hormat terhadap sesama termasuk dalam cara berkomunikasi, bertransaksi, dan memperlakukan mitra bisnis atau pelanggan dengan menghormati hak-hak mereka.
6. Kepatuhan terhadap Hukum
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan memiliki peran sentral dalam etika bisnis menurut Islam. Sebagai umat Muslim, para pelaku bisnis diwajibkan untuk mematuhi semua hukum yang berlaku.
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Laknat Allah terhadap penyuap dan penerima suap di dalam hukum." (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmizi).
Bisnis yang beretika dalam perspektif Islam harus mematuhi hukum-hukum syariah yang mencakup larangan terhadap penyuapan, riba (bunga), perjudian, penipuan, dan praktik-praktik tidak adil lainnya.
Mengapa Etika dalam Bisnis Penting dalam Islam?
Etika dalam berbisnis bukan hanya untuk aturan atau kewajiban, tetapi juga sebagai bentuk ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT. Dengan menerapkan etika bisnis yang benar, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat, namun juga berkontribusi pada perkembangan masyarakat bermoral tinggi dan berkeadilan. Selain itu, Islam mengajarkan bahwa setiap tindakan, termasuk bisnis, akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat, sehingga menjalankan bisnis dengan integritas akan mendapat balasan yang baik di dunia maupun di akhirat.
Kesimpulan
Dalam Islam, bisnis dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih luas; membangun masyarakat yang adil dan bermoral. Dengan menjalankan prinsip-prinsip etika yang benar pada seluruh aspek bisnis, umat Muslim dapat menjadi teladan dalam menjalankan perekonomian dan bermanfaat bagi seluruh pihak yang terkait. Menurut pandangan Islam, etika dalam bisnis bukanlah suatu pilihan, melainkan suatu kewajiban yang harus ditaati dalam setiap langkah dan setiap keputusan.