Mohon tunggu...
Ayu Andhara
Ayu Andhara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris

Mahasiswa UNINDRA PGRI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika dalam Bisnis Menurut Pandangan Islam: Fondasi Moral untuk kesuksesan berkelanjutan

12 Juli 2024   07:30 Diperbarui: 12 Juli 2024   07:42 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam firman tersebut menyatakan bahwa keadilan harus dijunjung tinggi termasuk dalam bisnis, tidak hanya berlaku dalam hal material, tetapi juga dalam memperlakukan semua pihak yang terlibat. Keadilan mulai dari pembagian keuntungan, pelayanan kepada konsumen, hingga perlakuan terhadap karyawan dan mitra bisnis. Dengan menerapkan prinsip keadilan dalam bertransaksi, umat Muslim tidak hanya membangun hubungan bisnis yang kuat dan berkelanjutan, namun juga ikut turut berkontribusi dalam perkembangan masyarakat yang adil, harmonis, dan penuh berkah di mata Allah SWT.

3. Transparansi dan Keterbukaan

Islam mendorong pelaku bisnis untuk bersikap transparan dan terbuka dalam segala urusan mereka. Transparansi dalam bisnis mewajibkan pelaku usaha untuk memberikan informasi yang jelas, akurat, dan lengkap kepada semua pihak yang terlibat pada transaksi atau interaksi bisnis. Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا ۝٢٩

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (Q.S An-Nisa' : 29)

Pada ayat di atas menegaskan larangan bagi orang-orang yang beriman untuk tidak saling memakan harta secara tidak adil atau dengan cara yang batil. Pelaku bisnis harus transparan dalam memberikan informasi mengenai produk dan layanan, harga serta syarat dan ketentuan, serta menghindari menyesatkan atau menipu konsumen. Dalam hal ini, kedua belah pihak juga harus melakukan persetujuan dan kesepakatan bersama.

4. Tanggung Jawab Sosial

Tanggung jawab sosial dalam bisnis merupakan komitmen untuk menjalankan kegiatan bisnis dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat. Bisnis dalam Islam, tidak hanya bertujuan untuk mencari keuntungan pribadi, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang besar.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:"Barangsiapa yang membantu seorang mu’min mengatasi kesulitannya, niscaya Allah akan membantu dia mengatasi kesulitannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba itu senantiasa membantu saudaranya." (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan pentingnya saling membantu dan mendukung sesama, baik dalam konteks pribadi maupun bisnis. Dalam konteks bisnis, tanggung jawab sosial mencakup kewajiban perusahaan untuk bertindak secara moral termasuk memperhatikan kesejahteraan karyawan dan menciptakan lingkungan yang positif.

5. Hormat dan Sopan Santun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun