Apa yang unik di sini?Â
Pertama, arsitektur bangunan! Penggemar bangunan artistik akan kagum dengan komplek pertapaan yang dibuat tahun 1987 oleh alm. Romo Y.B. Mangunwijaya yang juga seorang arsitek.Â
Tahun 1993 tempat ini mendapat penghargaan IAI Nasional dari Ikatan Arsitek Indonesia. Gerejanya memiliki interior unik dengan patung Bunda Maria nuansa Jawa yang berkebaya dan memakai konde.
Teringat dulu saat masih kecil di sekolah dasar saya pernah mendengar nama Romo Mangun. Saya pernah mendengar jika beliau seorang Romo yang banyak membantu warga Kedung Ombo.Â
Romo Mangun wafat tahun 1999. Tak disangka, saya yang berdomisili Jakarta bisa diberi kesempatan menempuh perjalanan jauh untuk berkunjung ke Pertapaan Gedono yang merupakan salah satu warisan karya beliau. Ya, tempat ini sungguh indah. Anda bisa merasakan damainya bersinergi dengan alam sekitar.
Pertapaan ini mengingatkan saya pada hobitton dengan pintu jendela berbentuk setengah lingkaran yang unik. Romo Mangun dikenal sebagai arsitek yang senang menggunakan bahan alam.Â
Maka tak heran jika temboknya menggunakan batu alam berwarna hitam abu-abu lantas dipadu dengan warna cokelat kayu pada pintu, jendela, kursi, atap dan lantai.
Komplek pertapaan turut memiliki kebun sayur, peternakan sapi dengan memberdayakan warga sekitar sebagai pekerja. Selain hasil bumi digunakan untuk internal, para rubiah juga memproduksi untuk dijual sebagai penghasilan Pertapaan.Â