Mohon tunggu...
Ayu Saptarika
Ayu Saptarika Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Novelis '3 ON 3', BusDev, Traveller, Instagram: @ayuliqui

For writing inquiries DM my Instagram @ayuliqui. Book sell at Kinokuniya Grand Indonesia. E-book '3 ON 3' at Lontara Apps.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ziarah Semarang-Salatiga, Momen Hening Sekaligus Relaksasi

4 Juni 2023   16:30 Diperbarui: 23 Juni 2023   09:42 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebun Lemon di sekitar Gua Maria Pereng. (Sumber: Dokumentasi Penulis.)

Arsitektur unik karya Rm. Y.B. Mangunwijaya di Pertapaan Gedono, Salatiga.(Sumber: Dokumentasi Penulis.)
Arsitektur unik karya Rm. Y.B. Mangunwijaya di Pertapaan Gedono, Salatiga.(Sumber: Dokumentasi Penulis.)

Apa yang unik di sini? 

Pertama, arsitektur bangunan! Penggemar bangunan artistik akan kagum dengan komplek pertapaan yang dibuat tahun 1987 oleh alm. Romo Y.B. Mangunwijaya yang juga seorang arsitek. 

Tahun 1993 tempat ini mendapat penghargaan IAI Nasional dari Ikatan Arsitek Indonesia. Gerejanya memiliki interior unik dengan patung Bunda Maria nuansa Jawa yang berkebaya dan memakai konde.

Teringat dulu saat masih kecil di sekolah dasar saya pernah mendengar nama Romo Mangun. Saya pernah mendengar jika beliau seorang Romo yang banyak membantu warga Kedung Ombo. 

Romo Mangun wafat tahun 1999. Tak disangka, saya yang berdomisili Jakarta bisa diberi kesempatan menempuh perjalanan jauh untuk berkunjung ke Pertapaan Gedono yang merupakan salah satu warisan karya beliau. Ya, tempat ini sungguh indah. Anda bisa merasakan damainya bersinergi dengan alam sekitar.

Interior Gereja Pertapaan Gedono yang istimewa. (Sumber: Dokumentasi Penulis.)
Interior Gereja Pertapaan Gedono yang istimewa. (Sumber: Dokumentasi Penulis.)

Pertapaan ini mengingatkan saya pada hobitton dengan pintu jendela berbentuk setengah lingkaran yang unik. Romo Mangun dikenal sebagai arsitek yang senang menggunakan bahan alam. 

Maka tak heran jika temboknya menggunakan batu alam berwarna hitam abu-abu lantas dipadu dengan warna cokelat kayu pada pintu, jendela, kursi, atap dan lantai.

Detail tembok batu dan interpretasi patung Bunda Maria ala Jawa. (Sumber: Dokumentasi Penulis.)
Detail tembok batu dan interpretasi patung Bunda Maria ala Jawa. (Sumber: Dokumentasi Penulis.)

Komplek pertapaan turut memiliki kebun sayur, peternakan sapi dengan memberdayakan warga sekitar sebagai pekerja. Selain hasil bumi digunakan untuk internal, para rubiah juga memproduksi untuk dijual sebagai penghasilan Pertapaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun