"Belum. Tetapi ayahku pernah bekerja di sana beberapa tahun."
"Apakah ayahmu seorang tenaga kesehatan di rumah sakit sana?" Jul menunjuk salah satu gedung yang memiliki banyak jendela.
"Bagaimana kau tahu?"
"Apakah ibumu pernah menceritakan tentang wanita yang bersama anak laki-laki, lalu mereka tertabrak?"
"Wanita itu selamat, tetapi anak laki-lakinya itu tidak!"
"Ya. Ibuku memberitahu kenapa ayahku baru muncul di tengah-tengah kami setahun belakangan ini. Ayah baru saja bebas dari hukuman karena peristiwa tabrakan itu. Apa seseorang juga memberitahumu?"
Jul menggeleng. Wajahnya tiba-tiba murung.
"Ibuku terus-terusan menangis karena kehilangan anak laki-laki itu. Sampai akhirnya ibu depresi.
"Ya Tuhan!"
"Sepuluh tahun lamanya orang tuaku menunggu kelahiran bayi mereka. Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Anak laki-laki yang menggemaskan itu direnggut oleh ayahmu.Â
"Aku turut menyesal mendengarnya..."