Aku tersenyum senang saat bis yang kami tumpangi bergerak perlahan. Sudah lama aku ingin pergi ke Dreamtown untuk menghabiskan musim liburan. Ayah yang duduk di sebelahku, mengusap-usap kepalaku sambil tertawa.
"Jangan membuat kakek dan bibi Molly kesusahan ya, nanti?"Â
Aku mengacungkan ibu jariku tanda setuju.Â
Bekal roti, susu kotak, dan cokelat sudah meluncur mulus ke perutku. Begitu juga ayah, sudah menghabiskan sebungkus kacang dan biskuit lemon.
"Tidurlah. Ayah akan menjagamu. Perjalanan kita masih satu jam lagi."
Aku pun bersandar di bahu ayah, sambil memejamkan mata.
Saat aku terbangun, jendela bis memperlihatkan bangunan tua bercat putih yang mulai kusam. Terakhir aku menginjakkan kaki di sini hampir dua tahun yang lalu, sebelum ayah bercerai dengan ibu.Â
"Lili sayang...." kakek memelukku hangat saat aku sampai di hadapannya.
"Kau sudah besar sekarang!" Bibi Molly menciumku. "Ayo, bibi sudah buatkan bubur istimewa untukmu!"
Ternyata selain bubur kayu manis, juga tersaji buah-buahan dan kue kering. Aku makan dengan lahap. Kakek tak henti menatapku dengan penuh rindu. Sorenya, ayah kembali ke rumah karena besok harus kembali bekerja.