Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Butiran Salju di Khrushchev

28 Juli 2024   18:26 Diperbarui: 28 Juli 2024   18:44 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Natalia Golik

Remaja itu perlahan belajar tentang sesuatu yang akan dibawanya di masa depan. Entah kapan, ketika dia menemukan jodohnya suatu hari nanti, dia tahu bahwa komitmen dan kasih sayang dalam keluarga menjadi sangat penting bahkan bagi seorang anak. Dia akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaganya.

*

Pagi yang begitu hening, tiba-tiba digemparkan berita tertangkapnya seorang lelaki yang nyaris memperkosa anak di bawah umur. Beberapa orang segera menghajarnya di bawah tangga lantai tiga, sebelum petugas datang mengevakuasi.

Kaif menatap dengan geram, dan bersama-bersama penghuni rusun lainnya pergi ke balkon dan mengamati ke arah bawah. Mobil petugas membawanya pergi menjauhi gedung.

Sayang sekali Rasya tidak ikut menyaksikan kejadian ini. Gadis itu tak pulang sejak pekan yang lalu. Di hari terakhir mereka bersama, Rasya minta diantarkan ke rumah salah seorang kerabatnya. 

Sejak perpisahan itu, Kaif tak selera makan dan lebih banyak termenung di kamarnya. Dia merindukan wajah sendu milik gadis itu dan ingin sekali membuatnya kembali tersenyum.

Dia memutuskan mengunjungi orang tua gadis itu untuk mengungkapkan pembelaan. Tak adil rasanya seorang gadis harus keluar dari rumahnya sendiri di tengah dinginnya salju. 

Ketika dia hampir mengetuk pintu, didengarnya ayah gadis itu menghardik istrinya. Mereka bertengkar karena wanita penggoda itu sudah dilabrak di depan banyak orang. 

Kaif lalu mengurungkan niatnya, dan terduduk lesu di balkon dekat kamarnya. Diam-diam dia mulai menangis.

Belasan tahun yang lalu, ibunya terkena serangan bersenjata dan menghembuskan napas sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit.

Kaif kecil kemudian diselamatkan warga sipil yang merawatnya hingga sekarang. Dari pria itu, Kaif belajar tentang kasih sayang. Sesuatu yang diberikan secara tulus atas nama Sang Pencipta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun