Di masa kini, menjamur klinik konsultasi psikologi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat pada umumnya. Tidak lagi terbatas pada dokter spesialis, tetapi sudah menjangkau layanan kesehatan daerah serta sekolah-sekolah. Bahkan sejak masa pandemi, banyak sekali layanan online atau tele konseling.
Sedemikian penting layanan kesehatan mental bagi setiap individu untuk menekan angka bunuh diri, kekerasan, penyalahgunaan narkoba, maupun orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).Â
Masyarakat yang sehat dapat mengambil peran dalam memajukan negara, dan sebaliknya.
Siapa orang yang rentan mengalami gangguan psikologi?
Gangguan psikologi dapat menimpa siapa saja, terutama mereka yang sulit menerima perubahan.Â
Itu artinya, akan sangat ideal jika seseorang dapat mengelola permasalahannya serta berdamai dengan keadaan. Di sisi lain tidak semua orang dapat melakukannya.
Di Indonesia, kelompok usia yang terdata paling rentan mengalami gangguan psikologi dan kecemasan adalah:
Dewasa usia 25-35 tahun
Di rentang usia ini, seseorang menjalani fase penting dalam hidupnya.Â
Gangguan psikologi, sangat mungkin hadir bersamaan dengan upayanya untuk mendapatkan pekerjaan, dan kemudian harus menjadi pekerja yang disiplin. Tidak semua individu terlatih dengan kedisiplinan dan mampu menerapkannya dalam dunia kerja.
Pernikahan, juga menyumbang risiko gangguan psikologi yang sangat mungkin tidak disadari.Â
Pasangan yang akan menikah, kebanyakan hanya memikirkan dari sudut pandang bahagia dan kasmaran. Padahal, dalam waktu dekat seseorang yang memasuki gerbang pernikahan akan segera menemukan "kejutan-kejutan" kurang menyenangkan. Kesalahpahaman, kecemburuan, dan sebagainya.
Mempunyai bayi, terkadang dapat membawa pada kerumitan hubungan suami istri. Tidak mudah mengambil keputusan resign dari pekerjaan ketika seorang wanita harus "buru-buru" menjadi ibu yang melayani anak-anaknya.