Kau salah.Â
Kali ini aku tak akan menawarimu kopi panas sebagai tanda empati. Lagipula hari ini kami hanya huka sampai jam empat sore.Â
"Aku akan memakannya nanti di rumah," jawabku.
"Kau tinggal tak jauh dari sini?"
"Apa kau ingin mampir? Tapi aku tidak ingin  kembali kepadamu."
"Kenapa? Kau sudah menemukan penggantiku?"
Aku diam lagi.Â
Sebenarnya aku hanya tak ingin kita menjadi dekat kembali. Aku tak ingin menjadi pasanganmu lagi setelah pengkhianatan yang kau lakukan. Cukup kau menyakitiku.
"Sebenarnya aku datang ke sini untuk menceritakan sesuatu. Tapi mungkin kau sudah tidak membutuhkan itu lagi."
Kau membalikkan badan dan bersiap pergi.
"Tunggu!"