"Jessy aku minta maaf lahir dan batin ya, dari lubuk hati terdalam, aku mengaku salah."
Aku sedikit terkejut mendengar perkataannya yang serius.
"Aku pernah tak sengaja membaca buku harianmu. Dari sana aku tahu ternyata kau menyimpan perasaan kepada dosen kita, Mas Nugroho, orang yang menjadi suamiku sekarang."
Aku terperanjat kaget.
"Dan aku sahabat yang kejam. Aku meninggalkanmu demi menikah dengan Mas Nugroho. Aku juga mencintainya, Jessy...."
Apa? Jantungku seperti terlepas dari tempatnya. Jadi aku dan Julia mencintai orang yang sama? Ya Tuhan, apa yang harus hamba lakukan?
Cukup lama aku terdiam, dan menyadari bahwa perasaanku memang bertepuk sebelah tangan. Dosen ganteng itu tak pernah mencintaiku. Sakit memang.
"Jessy?"
"Julia, kau tenang saja. Mungkin kami tidak berjodoh. Mas Nugroho tidak pernah memberikan respon apapun. Aku ikhlas kau menikah dengannya. Aku akan mengubur dia dalam-dalam. Kau tetap sahabatku. Percayalah!"
Dan genggaman tangan Julia begitu erat menghangatkanku.
***