Jane menutup wajahnya dengan tangan, sebelum akhirnya memberi penjelasan.
"Kau tau, penjaga asrama sangat galak jika melihatku mengendap-endap masuk pada pukul sepuluh."
"Itu kan jam tidur malam? Kenapa kau bisa pulang selambat itu?"
Jane terlihat menimbang sejenak.
"Kau tahu kan aku sudah punya pacar. Dia laki-laki yang baik. Aku tidak tahan untuk tidak bertemu dengannya. Apakah kau pernah merasakan indahnya cinta pertama?"Â
Aku terdiam. Cinta pertama?
"Suatu saat aku melihat garis di plafon sana sedikit lebih gelap dari garis lainnya. Aku menyelidiki untuk mencari tahu."
"Maksudmu?"
"Ya! Ada tangga dan jalan keluar yang sepertinya sudah dipersiapkan di sana. Aku menelusurinya dan sampai di samping bangunan."
Kini giliranku yang menutup muka seperti emoji monyet. Tentu saja aku tahu, tapi aku lupa bilang padanya.
"Jane..."