Hmm... sungguh?
Saya mulai memperhatikan bagaimana reaksi suami dengan kejutan yang saya terima. Lalu berpikir-pikir, apakah adil jika persahabatan yang saya terima, saya hapus begitu saja?
Bukankah dulu saya tidak perlu membayar psikiater untuk mengatasi masalah saya? Saya cukup bergabung dengan Kompasiana dan menuangkan isi hati, baik kesedihan, kebahagiaan, angan, juga opini yang terendap selama ini.
Ada banyak sahabat di Kompasiana yang menyapa, mengapresiasi tulisan, bahkan memberikan buku mereka sebagai tanda persahabatan dan kenang-kenangan. Ada beberapa majalah terbitan luar negeri, liontin crystal, totebag, juga sekotak kue mocci premium.Â
Saya tidak ingin habis manis sepah dibuang. Tidak ingin kisah manis dalam dua tahun terakhir menguap hanya karena cuan.Â
Dan kopi darat yang terjadi dengan beberapa kompasianer, telah menguatkan hati saya untuk tetap bergandengan tangan bersama Kompasiana tercinta.
Selamat HUT Kompasiana. Bersamamu, kutemukan diriku kembali.
Ayra Amirah untuk Kompasiana
hut kompasiana event kjog eventkomunitasoffline eventkomunitasonline