Kau tersenyum, sepertinya tertarik untuk mencari tau lebih lanjut.
"Apakah sekarang kita bisa mendapat sedikit minum dari kaktus yang bertebaran di sini?"
Aku mengeluarkan sebentuk pisau lipat yang sudah kupersiapkan, lalu mulai menyayat batang kaktus dengan hati-hati.
"Lihat ini, kaktus berbunga sangat indah! Kau berjongkok, memotretnya.Â
"Apakah semua kaktus berbunga?"
"Perlu kesabaran jika kau memeliharanya dan ingin melihat bunganya. Bunga ini berperan untuk reproduksi.
Ini, cobalah nikmati air dari alam, pasti luar biasa!"
Kau meniru gerakanku. Meski canggung, akhirnya kau tersenyum cerah.
"Ini pertama kali dalam hidupku. Kau memang teman yang menjengkelkan sekaligus keren!"
Kita tertawa-tawa bahagia, seolah lupa dengan petualangan hari ini. Bagaimana rasanya kehabisan bekal, dan hampir kehilangan harapan.
"Hey kalian, ayo bangunlah!"