Gadis kecil itu membuka matanya, menatap wajah ibunya yang dianggapnya bidadari. Bidadari selalu cantik dan baik hati. Itu yang dia tahu dari buku dongeng.
Dia beranjak dari tempat tidur, menghampiri ibunya dan memeluk dengan penuh kerinduan.
Setelah puas memeluk dan air matanya meleleh turun, dia melepaskan pelukannya dan menatap ibunya dengan polos.
"Kapan ibu sembuh? Kapan ibu bisa berdiri dan menggendong adek? Cobalah keluar dari kursi roda ini, Bu. Cobalah berjalan seperti waktu adek kecil..."
Aku melihat pada tengah malam itu, keduanya kembali berpelukan dan menangis.
***
Kota Kayu, 5 September 2022
Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H