"Baik Bu."
"Joe, saya tinggal yaa. Kalau perlu apa-apa, ini ada Bik Sum..."
Aku mencoba menenangkan diri.Â
Sebagai pria sejati, menolong wanita adalah kewajiban. Dan mengapa aku harus mematri diri sebagai pegawai gedung perpustakaan? Apa aku terlalu berharga untuk mengerjakan jenis pekerjaan lainnya?
"Halo, Joe..." suara renyah itu, dengan nada yang enak didengar.
"Hai, Emily! Aku tahu kalian, maksudku Ibu Kepala dan dirimu, adalah tante dan keponakan." sahutku sedikit lebih berani dari sebelumnya.
Sepertinya benih-benih cinta mulai tumbuh dan menjelma menjadi Joe yang tampan dan pemberani. Aku akan menaklukkan hati gadis itu, bagaimanapun caranya.
"Jadi kau mencariku sejak tadi?"Â
Aku terhenyak. Apakah gadis ini merasa bahagia dengan kata-kataku barusan?
"Lupakan saja. Silahkan lanjutkan pekerjaanmu, dan nanti temui aku di ruang galeri yah..."
*