Seekor kucing hitam dan pendek terlihat memanjat tangga di sisi tenda buku.Â
"Apa kau sedang berusaha mengintip?" Kim bertanya gemas, yang ditanya hanya mendengus.
"Dia pasti dikejar serigala lagi untuk meminta api," sergah Mimi. "Dia salah satu tokoh dalam Nu Pogodi, serial film pendek animasi Soviet/Rusia yang terkenal pada waktu itu. Si kucing perusak, ya kan?"
Kucing Hitam sedikit terlihat tengil.
"Sebenarnya aku hanya ingin ikut berkemah," katanya dwngan.mimik serius. itu pasti menyenangkan. Maksudku anak kecil pasti punya banyak camilan, bukan?"
Sesaat kami saling memandang, lalu sama-sama menganggukkan setuju.
Aku dan Kim mengeluarkan banyak keripik kentang, kacang bawang dan permen rasa kacang ijo dari dalam ransel.Â
Kucing Hitam, teman baru kami, menikmatinya sambil memperdengarkan cerita-cerita lucu. Suasana semakin meriah karena Mimi membawa jus jambu biji dari dapur, tentu dengan izin ayahnya.
Tidak lupa buku-buku kepunyaan Mimi menemani. Menambah wawasan yang kami belum ketahui sebagai fondasi keberhasilan nantinya.
Keakraban dan kegembiraan tercipta begitu saja. Kami memutuskan untuk tidur di tenda buku dan baru akan pulang besok. Kami juga membuat api unggun imajinasi.
Hari itu menjadi hari yang indah dengan bertambahnya sahabat dalam suasana perkemahan.