"Oh, itu jenis agama batu kepala merah...
Agama agama merupakan hewan bersisik dengan ekor panjang. Dia juga suka berjemur untuk menaikkan suhu tubuhnya. Tetapi bila cuaca sangat panas, dia akan berteduh di bawah tumpukan jerami atau lainnya."
Aku melihat Kim begitu antusias.
"Apa warna tubuhnya dipengaruhi oleh makanannya?
Telunjuk Mimi bergerak ke kiri dan kanan. "Dia makan serangga biasa (insektivora), reptilia kecil, mamalia kecil, serta beberapa jenis tumbuhan. Ujung lidahnya memiliki kelenjar untuk menahan serangga kecil agar tidak lolos.
Warna itu juga dipengaruhi oleh suasana hatinya. Pada musim kawin, agama pejantan mengubah dirinya berwarna pelangi pada siang hari, dan coklat pada malam hari.
Oya, saat berkelahi, warna kepalanya akan berubah dari merah menjadi coklat, lalu di tubuhnya muncul bintik-bintik putih."
"Keren!" sambut Kim. Mimi menunjukkan jempol kanannya tanda setuju.
Tiba-tiba suara berisik membuyarkan kesenangan kami. Sepertinya berasal dari tenda buku lainnya.
"Ayo kita periksa!" Mimi memberikan komando. Aku dan Kim bergegas meninggalkan tempat.
"Hei, kau melakukan apa di situ?"Â