Dia adalah pejuang, bisik hatinya. Dia sudah berjanji, hidup putrinya tidak akan sama seperti hidupnya.
Dari atas panggung, dia memerhatikan puluhan pasang mata jalang tak sabar. Kali ini raut mukanya gusar.Â
Aneh, dia kehilangan tenaga untuk menghibur penggemarnya. Apakah bayinya baik-baik saja?
*
Enam tahun berlalu. Dia menatap putrinya, asyik menggambar sesuatu.Â
"Lihat Ibu, ini adalah dirimu. Lalu gadis kecil ini aku.Â
Lihatlah lelaki berjaket dan bertopi ini. Dia adalah ayahku. Keren bukan?
Lalu dimana ayah sekarang?"
Dia menatap mata putrinya, lalu merentangkan kedua tangannya. Dia memberikan dekapan seorang ibu kepada buah hatinya.
"Rockabye girl, rockabye... Tidurlah, Nak... tidurlah..."Â dia mengeluarkan suara, antara nyanyian atau berguman.