Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Masuk ke dalam Rumahmu

30 Mei 2022   05:41 Diperbarui: 30 Mei 2022   07:46 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: illuminaten dej/Pinterest

Prolog 

Seperti cerita Anne of Green Gables yang memikat hati jutaan orang, aku juga ingin menemanimu dengan cerita khayalanku. Dengan begitu aku bisa berada di dekatmu, masuk ke dalam rumahmu, tanpa membuat cemburu pasanganmu.

Setidaknya aku tahu semua lelaki bisa saja mengatakan itu untuk menghalangi wanita yang dicintainya, hilang dari hidupnya. Kecuali mereka yang percaya pada takdir dan kesetiaan.

Sekarang mungkin kau belum menemukan suami yang akan membawamu pada sebuah rumah tangga. Tapi suatu saat, itu bisa saja terjadi, dan aku tak mau begitu saja dilupakan olehmu.

Mungkin kau akan berkacak pinggang menanyaiku, mengapa menyerah dan tidak memperjuangkanmu?

Kau benar. Aku memang mencintaimu, tapi tidak bisa memaksakan diri untuk memilikimu dalam sebuah ikatan. Ingat reaksi keluargamu saat aku berkunjung. Mereka menolakku, bukan?

Rasanya menjadi tidak adil, bila pada kesan pertama orang tuamu merasa muak, tetapi aku masih saja berusaha diterima. Maaf, itu bukan caraku.

Sejak saat itu kuputuskan untuk memendam saja impianku. Lebih baik jika aku menyamar sebagai benda yang bisa kau beli di toko, lalu kau bawa dalam tasmu, masuk ke dalam rumahmu, dan menjadi milikmu tanpa ada satu pun yang bisa mencegahnya.

Mengapa tidak? 

Aku bisa kau tarik dari pajangan di rak, kau dekap, lalu kau buka di atas kasurmu. Mungkin suasana sepi, hujan di luar, dan kesedihan di hatimu, mendorongmu melakukannya. Kita akan berdua-duaan di kamarmu dengan secangkir cokelat panas kesukaanmu. 

Kita akan tenggelam berjam-jam, dan derai-derai air matamu akan berhenti. Berganti kehangatan dan semangat melanjutkan hidupmu. Siapa yang tahu?

Aku akan menghiburmu dengan kisah khayalan tentang bintang di langit malam, atau kisah apa saja yang kau sukai. Aku sangat percaya ini akan jauh lebih baik, sekalipun kau akan bersanding dengan lelaki lain di luar sana, nanti.

Biar kuberitahu, ini sama sekali bukan cerita tentang lelaki pecundang. Tetapi percayalah jika kau dan pasanganmu kelak mempunyai bayi perempuan, kalian akan melakukan segala macam cara untuk melindunginya, dan untuk membuatnya bahagia. Itu persis seperti yang dilakukan keluargamu terhadapku belakangan ini.

Dimulai dari kau dan suamimu, akan memilih baju apa yang pantas untuk bayi kecil kalian. Warna yang membuat jatuh hati, bahan yang lembut dan nyaman, atau desain yang tidak mengganggu dia merangkak.

Bagaimana dengan camilan untuk si bayi, atau orang-orang yang akan menggendongnya. Kalian akan memilih juga, bukan?

Jika ditanya mengapa orang tua selalu selektif kepada buah hatinya, kurasa jawaban itulah yang harus kuterima saat mereka menolak pemuda sepertiku mendekati anak kesayangannya.

Bukan karena kau adalah puteri seorang raja, hingga kau perlu dikawal dan dijaga prajurit berkuda, bahkan tak boleh keluar dari istana.

Jangan kau tanya apakah aku kecewa atau merana? Tidak sama sekali.

Aku senang bisa merelakanmu untuk seseorang yang akan menjadi jodohmu. Dia pasti lelaki yang terbaik yang akan menjagamu sepenuh jiwanya. Tepat seperti janji pernikahan yang diikrarkan.

Baiklah, jika kau sudah paham, sekarang tolong pejamkan matamu. Aku akan mengajakmu berjalan-jalan menyusuri sebuah sungai. 

Pertama-tama, kau akan merasakan udara yang sejuk dari pohon-pohon sekitar. Semilirnya mampu menerbangkan ujung rambutmu, dan membelai pipi yang halus. 

Aku tak akan merapatkan syal merahmu, dan juga tak akan menggenggam tanganmu untuk menghangatkan. Aku hanya akan berjalan di sampingmu, dan membiarkanmu berlatih kehilanganku. Bersikap romantis hanya akan membuatmu tersiksa nantinya.

Lihatlah, ada perahu ditambatkan di sisi sebelah kanan. Mungkin bisa disewa atau semacamnya. Tapi sebaiknya kita tidak menaikinya. Itu akan meninggalkan kesan mendalam di hatimu. 

Bagaimana kalau aku menyerahkan sebuah buku untukmu. Isinya kumpulan kisah yang tidak begitu penting, tetapi menjadi luar biasa bila kau mau membacanya. Setuju dengan ideku?

Buku ini sebagai pengganti diriku. Temanmu di kala sepi, dan di saat hatimu dikecewakan oleh kegagalan. 

Aku ada di antara deretan buku-bukumu. Kau bisa membukanyaa kapanpun kau ingin membacanya. Aku akan menuturkan kisah dunia peri yang kau sukai.

Nah, sekarang buku ini sudah ada di tanganmu. Kebetulan matahari mulai meninggi. Ayo kita pulang. Kau masih punya tugas kuliah yang harus diselesaikan, bukan?

 

Salam bahagia selalu dariku

Kota Kayu, 30 Mei 2022

Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun