Sejenak kau membisu.
"Jadi aku tidak boleh berubah?"
Aku tergugu.
Ramai anak-anak bersorak dan tertawa. Seorang ibu yang menggendong balitanya, menunjuk ke arah badut agar anaknya mengerti. Wajahnya sumringah, bahagia.
"Mungkin kau tidak sadar, tulisanmu jadi terkesan murahan, konyol... dan itu demi pageviews, demi reward!Â
Itu membuatku malu..."
Kau diam lagi, kali ini berusaha meraba kemana arah bicaraku.
"Menulis itu bukan pekerjaan utamaku. Kalau tentang uang, aku punya bisnis!
Aku ingin duduk di urutan pertama peraih reward. Aku menganggap semacam tantangan. Penyemangat menulis."
Aku mendengus lagi, kali ini mulai lelah.
"Aku suka caramu yang dulu. Idealis, meski gopay yang masuk tak seberapa."