Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Depresi pada Remaja, Akibat Kurangnya Pendampingan Orang Tua

24 Februari 2022   10:35 Diperbarui: 24 Februari 2022   15:36 2488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Depresi pada Remaja, Akibat Kurangnya Pendampingan Orang Tua| foto: Satyros Phil Brucato/Pinterest

Maka, sosok ibulah yang paling diharapkan untuk menempati kekosongan tersebut. Bukan malah sibuk dengan urusan yang sama pula.

Kebiasaan orang tua justru melihat anak remaja dalam posisi aman untuk ditinggal selama seharian di rumah. Yang penting bahan makanan dan fasilitas lainnya tersedia. 

Kondisi yang sama ketika orang tua mengalami perceraian dan anak menjadi kehilangan kasih sayang orang tuanya.

Kedua hal inilah yang saya maksud dengan abai atau lengah. Suka atau tidak suka kita harus mengakuinya, bukan?

Membina kebersamaan dengan anak

Ilustrasi orang tua mendampingi anaknya|foto: dok EDUTORE via Kompas.com
Ilustrasi orang tua mendampingi anaknya|foto: dok EDUTORE via Kompas.com

Lalu, hal apa sajakah yang dapat dilakukan orang tua saat mendampingi anak remaja?

  • Membangun komunikasi. Berikan cinta, perhatian dan keyakinan bahwa orang tua selalu ada untuk mereka
  • Saling curhat. Dalam arti orang tua siap menjadi pendengar dan bersikap layaknya sahabat bagi anak remaja. Sebaliknya orang tua boleh bicara dari hati ke hati untuk menimbulkan empati anak 
  • Berdiskusi
  • Beraktivitas bersama. Bisa membersihkan rumah, memasak, berkebun atau kalau mungkin mengerjakan servis peralatan rumah tangga, seperti yang diminati anak

Artikel terkait: Seperti Apa Cinta yang Murni itu?

Kesehatan mental menjadi teramat penting, sebab sehat jasmani saja tidaklah cukup untuk meraih masa depan.

Sudah saatnya orang tua menyadari bahwa remaja perlu tumbuh baik secara jiwa dan raga dengan dukungan serta sikap yang benar. Jangan biarkan anak remaja mengurung dirinya di kamar yang gelap, atau menangis sendirian tanpa adanya solusi dari apa yang dirasakannya.

Salam sehat.

Ayra Amirah untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun