Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Depresi pada Remaja, Akibat Kurangnya Pendampingan Orang Tua

24 Februari 2022   10:35 Diperbarui: 24 Februari 2022   15:36 2488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Depresi pada Remaja, Akibat Kurangnya Pendampingan Orang Tua| foto: Satyros Phil Brucato/Pinterest

Berikut gejala yang ditunjukkan oleh remaja yang depresi:

  • Suasana hati sedih serta mudah tersinggung
  • Kelelahan yang berlebihan
  • Kurang konsentrasi
  • Merasa tidak berguna
  • Selalu ingin bunuh diri
  • Cemas, gelisah dan pasif

Lebih lanjut, data WHO tahun 2017 tentang penderita depresi, sebanyak 322 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi. Sedangkan di Indonesia, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Sakit Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr. Eka Viora, SpKJ, 15,6 juta orang menderita depresi.

Kembali ke pembahasan, jika kebutuhan psikologis tidak terpenuhi, remaja akan merasa kesepian, dan lambat laun akan menjadi depresi.

Menyoal banyaknya kasus bunuh diri yang dilakukan remaja, menjadi indikasi mengapa orang tua perlu menaruh perhatian. Maka sebisa mungkin, hindarkanlah rasa kesepian dialami anak remaja.

Zimbardo (dalam Fuhrmann,1990) mengatakan bahwa remaja yang kesepian cenderung pemalu sehingga lebih suka sendiri dan ragu-ragu dalam menjalin hubungan sosial.

Sementara, Goswick (dalam Fuhrmann, 1990) mengatakan bahwa kesepian pada remaja berkaitan dengan perasaan inferior, tidak diterima dan tidak mendapatkan fasilitas sosial. Ia juga menambahkan, kesepian adalah hal yang wajar  bagi remaja,tetapi mereka memperburuknya dengan  pikiran subyektif yang negatif.

Selain kesepian, berikut adalah ciri remaja yang depresi, dilansir dari Kompas.com.

  • Mood yang berubah
  • Enggan berkomunikasi
  • Prestasi akademis menurun
  • Gangguan tidur
  • Banyak melamun
  • Tidak peduli dengan penampilan
  • Putus asa dan ingin bunuh diri
  • Berat badan menurun drastis

Bisa disimpulkan, pendampingan orang tua secara fisik, akan sangat berguna untuk menyelamatkan remaja dari berbagai masalah.

Sekecil apapun interaksi keduanya, akan melahirkan kedekatan serta ikatan emosional yang kuat. Orang tua adalah muara kasih bagi anak-anaknya. Perasaan nyaman dan hangat akan menjelma rasa bahagia dan percaya diri untuk menatap masa depan.

Jadi bisa dibayangkan, ketidakhadiran orang tua bagi remaja adalah sesuatu yang fatal. Ia akan merasa sendiri, kesepian, tidak berharga dan tidak memiliki semangat hidup. Inilah mengapa gagalnya pemenuhan kebutuhan psikologis remaja, bisa berdampak depresi dan bunuh diri.

Dilema ibu pekerja dan kondisi orang tua bercerai

Jika ditelusuri, frekuensi kehadiran seorang ayah dalam sebuah keluarga, bisa jadi sangat kecil karena kondisi pekerjaan. Harus bekerja lembur sampai larut malam, atau pergi keluar kota sampai berhari-hari. Bahkan ada yang baru bisa menemui keluarganya setelah dalam hitungan bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun