Maka, sosok ibulah yang paling diharapkan untuk menempati kekosongan tersebut. Bukan malah sibuk dengan urusan yang sama pula.
Kebiasaan orang tua justru melihat anak remaja dalam posisi aman untuk ditinggal selama seharian di rumah. Yang penting bahan makanan dan fasilitas lainnya tersedia.Â
Kondisi yang sama ketika orang tua mengalami perceraian dan anak menjadi kehilangan kasih sayang orang tuanya.
Kedua hal inilah yang saya maksud dengan abai atau lengah. Suka atau tidak suka kita harus mengakuinya, bukan?
Membina kebersamaan dengan anak
Lalu, hal apa sajakah yang dapat dilakukan orang tua saat mendampingi anak remaja?
- Membangun komunikasi. Berikan cinta, perhatian dan keyakinan bahwa orang tua selalu ada untuk mereka
- Saling curhat. Dalam arti orang tua siap menjadi pendengar dan bersikap layaknya sahabat bagi anak remaja. Sebaliknya orang tua boleh bicara dari hati ke hati untuk menimbulkan empati anakÂ
- Berdiskusi
- Beraktivitas bersama. Bisa membersihkan rumah, memasak, berkebun atau kalau mungkin mengerjakan servis peralatan rumah tangga, seperti yang diminati anak
Artikel terkait:Â Seperti Apa Cinta yang Murni itu?
Kesehatan mental menjadi teramat penting, sebab sehat jasmani saja tidaklah cukup untuk meraih masa depan.
Sudah saatnya orang tua menyadari bahwa remaja perlu tumbuh baik secara jiwa dan raga dengan dukungan serta sikap yang benar. Jangan biarkan anak remaja mengurung dirinya di kamar yang gelap, atau menangis sendirian tanpa adanya solusi dari apa yang dirasakannya.
Salam sehat.
Ayra Amirah untuk Kompasiana