Berikut gejala yang ditunjukkan oleh remaja yang depresi:
- Suasana hati sedih serta mudah tersinggung
- Kelelahan yang berlebihan
- Kurang konsentrasi
- Merasa tidak berguna
- Selalu ingin bunuh diri
- Cemas, gelisah dan pasif
Lebih lanjut, data WHO tahun 2017 tentang penderita depresi, sebanyak 322 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi. Sedangkan di Indonesia, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Sakit Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr. Eka Viora, SpKJ, 15,6 juta orang menderita depresi.
Kembali ke pembahasan, jika kebutuhan psikologis tidak terpenuhi, remaja akan merasa kesepian, dan lambat laun akan menjadi depresi.
Menyoal banyaknya kasus bunuh diri yang dilakukan remaja, menjadi indikasi mengapa orang tua perlu menaruh perhatian. Maka sebisa mungkin, hindarkanlah rasa kesepian dialami anak remaja.
Zimbardo (dalam Fuhrmann,1990) mengatakan bahwa remaja yang kesepian cenderung pemalu sehingga lebih suka sendiri dan ragu-ragu dalam menjalin hubungan sosial.
Sementara, Goswick (dalam Fuhrmann, 1990) mengatakan bahwa kesepian pada remaja berkaitan dengan perasaan inferior, tidak diterima dan tidak mendapatkan fasilitas sosial. Ia juga menambahkan, kesepian adalah hal yang wajar  bagi remaja,tetapi mereka memperburuknya dengan  pikiran subyektif yang negatif.
Selain kesepian, berikut adalah ciri remaja yang depresi, dilansir dari Kompas.com.
- Mood yang berubah
- Enggan berkomunikasi
- Prestasi akademis menurun
- Gangguan tidur
- Banyak melamun
- Tidak peduli dengan penampilan
- Putus asa dan ingin bunuh diri
- Berat badan menurun drastis
Bisa disimpulkan, pendampingan orang tua secara fisik, akan sangat berguna untuk menyelamatkan remaja dari berbagai masalah.
Sekecil apapun interaksi keduanya, akan melahirkan kedekatan serta ikatan emosional yang kuat. Orang tua adalah muara kasih bagi anak-anaknya. Perasaan nyaman dan hangat akan menjelma rasa bahagia dan percaya diri untuk menatap masa depan.
Jadi bisa dibayangkan, ketidakhadiran orang tua bagi remaja adalah sesuatu yang fatal. Ia akan merasa sendiri, kesepian, tidak berharga dan tidak memiliki semangat hidup. Inilah mengapa gagalnya pemenuhan kebutuhan psikologis remaja, bisa berdampak depresi dan bunuh diri.
Dilema ibu pekerja dan kondisi orang tua bercerai
Jika ditelusuri, frekuensi kehadiran seorang ayah dalam sebuah keluarga, bisa jadi sangat kecil karena kondisi pekerjaan. Harus bekerja lembur sampai larut malam, atau pergi keluar kota sampai berhari-hari. Bahkan ada yang baru bisa menemui keluarganya setelah dalam hitungan bulan.