Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Secantik Berlian

16 Oktober 2021   05:09 Diperbarui: 16 Oktober 2021   05:12 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wanita Secantik Berlian | foto dari howheasked.com

Sesaat wanita itu terdiam. Kemudian bertanya dengan mimik serius. "Tapi untuk apa, Mas mencintaiku??"

"Sebab kau pantas dicintai," sambut Prakasa cepat.

"Aku merasa amat beruntung, Sayang, bertemu wanita secantik dirimu. Kau wanita secantik berlian, berkilau dan berharga. Siapa pun sangat ingin memilikinya..."

Denik terlalu bahagia mendengar pujian itu. Jiwanya seakan terbang melambung ke angkasa raya. Ia tak dapat persis membedakan antara langit dan bumi. Keduanya terlalu jauh untuk disentuh saat ini.

Bohong, jika wanita tak ingin dipuji orang yang dicintainya, bukan? 

Setelah bersusah payah merias diri dan menjaga berat badan, ia pantas mendapatkan perhatian dan cinta tulus dari sang kekasih.

Sepasang aliran bening menuruni pipi wanita itu. Matanya yang basah, masih menatap ke arah pigura besar di dinding kamar. Momen saat pria itu berlutut melamarnya.

Denik merasa terpukul. 

Terlalu konyol jika ia dilamar tapi tak kunjung dinikahi. Sementara bukti cintanya sudah ia berikan pada pria itu. Kehangatan demi kehangatan yang penuh gelora. Hanya Prakasa yang beruntung mendapatkannya.

(bersambung)

Kisah sebelumnya Wanita di Balik Jabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun