Terbukti saat seekor ular bertengger di salah satu gelagar atap, cicak-cicak yang biasanya memangsa nyamuk nakal, tak satu pun yang tampak. Mereka bersembunyi sedemikian rupa.
Beruntung saat itu suami sedang berada di rumah. Ular pun dapat dikuasai, lalu kepalanya dipenggal.
Terkadang, ular juga menampakkan dirinya di pohon, di tali jemuran, atau di depan langkah kaki. Rasa terkejut lumayan membuat saya sport jantung.
Tapi, nyali saya jadi terlatih. Sudah dua kali saya memburu dan memotong-motong ular yang muncul. Tentunya untuk jenis ular pohon atau ular tambang. Kemudian kucing peliharaan menjadikannya menu istimewa.Â
Untuk jenis kobra dewasa, biasanya melintas persis di depan ban motor. Kami terpaksa berhenti sebentar, memberinya kesempatan menyeberang jalan. Sebab untuk membunuh kobra, kebetulan sedang tidak membawa senjata atau alat apapun.
2. Tupai
Hewan yang satu ini, pertama kali datang "bertamu", saat saya masih berjualanAroma pisang raja yang manis, telah mengundang tupai masuk. Apalagi ada lima sisir pisang yang digantung di dinding. Tupai pun merasa mendapat suguhan istimewa. Hmm, nyam, nyam...
Pengalaman kedua, saat pohon cempedak di depan rumah, sedang "belajar" berbuah. Tupai yang lincah dan gesit ini pun, menggigiti buah yang sebenarnya masih mengkal. Kebetulan buahnya hanya dua. Kami pun gagal menikmati buah endemik Kalimantan ini.
Di lain waktu, tupai juga menjadikan pohon mangga kuini kami yang sedang berbuah, tujuannya mencari camilan. Iya, karena mangga-mangga itu digigit sana sini tapi tidak dihabiskan.
Bahkan pakan ayam berupa biji jagung yang digantung di dinding rumah, menjadi incaran tupai setiap pagi.Â