Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki Tetanggaku

1 Juni 2021   12:00 Diperbarui: 1 Juni 2021   12:06 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pak Adul masih ingat saya?" tanyaku iseng ingin tahu.

Dulu, saat aku kerap mampir membeli tempe bacem pesanan ibu, aku belum menikah, dan Pak Adul juga belum setua sekarang. Hanya saja ia memang tampak tak terawat dan wajahnya sendu. Tertekan oleh sikap istrinya sehari-hari.

Dibalik jenggot panjangnya, lelaki yang telah dilupakan jasanya ini, tampak menyungging senyum. Ia mengangguk setengah ragu. 

Aku maklum saja. 

Mungkin segala tekanan dan pelecehan yang diberikan Mak Luna, ditambah perselingkuhan sang  istri yang berujung ia diceraikan, serta kegetiran selama berada di jalan seperti ini, pasti sangat menyiksa. Jauh dari bayangan saat ia melakukan ijab kabul dengan sang calon pendamping hidup, Mak Luna.

Segera aku pamit pada Pak Adul, tetangga masa kecilku. Di dalam mobil, aku meluapkan tangisku. 

SELESAI

Ditulis oleh Ayra Amirah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun