Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar dari Makhluk Kecil yang Rapuh untuk Menghadapi "Mulut" Tetangga

4 Mei 2021   07:51 Diperbarui: 4 Mei 2021   08:42 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cepat saya menutup pembicaraan dengan Bapak. Dari ujung telepon, terdengar Bapak agak kebingungan.

Apa yang suami katakan, melihat kejadian ini?

Saya gemas ingin mendatangi perempuan tak beres itu, tetapi suasana sudah menjelang magrib. Sungguh tak pantas mengurus masalah remeh-temeh ini. Dan esok adalah puasa hari pertama. Apakah saya tega merusak ibadah puasa dengan berselisih dengan tetangga?

"Sudahlah. Tidak ada gunanya dibahas. Coba belajar dari kupu-kupu," kata suami dengan tenangnya.

Kupu-kupu?

Kupu-kupu adalah makhluk kecil yang rapuh. Ia sama sekali bukan hewan predator. Bahkan tak punya senjata apapun untuk mempertahankan diri. Sayapnya mudah sekali sobek. 

Kupu-kupu berasal dari sebentuk ulat menjijikkan. Lalu ia bermetamorfosa menjadi kupu-kupu nan cantik. Didahului dengan proses menjadi kepompong selama 12 hari.

Awalnya hanya ulat menjijikkan (dokpri)
Awalnya hanya ulat menjijikkan (dokpri)
Selama itu pula, ulat mengurung diri dan berpuasa. Ia tidak makan dan tidak minum. Ia terus mempersiapkan diri menjadi makhluk baru yang dikagumi karena kecantikannya.

Kupu-kupu yang baru keluar dari kepompongnya. Masih lembab, baru akan belajar terbang (dokpri)
Kupu-kupu yang baru keluar dari kepompongnya. Masih lembab, baru akan belajar terbang (dokpri)
Kita dapat mengambil pelajaran dari seekor kupu-kupu. Pelajaran bagaimana seharusnya kita berpuasa. 

Berpuasa adalah ibadah menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya. Seperti makan, minum, jima' di siang hari, serta nafsu amarah.

Jika selama sebulan kita dapat mengekang hawa nafsu dunia, maka selepas hari kemenangan, kita akan menjadi pribadi baru. Kita akan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Lebih sabar dan dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun