Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belajar dari Makhluk Kecil yang Rapuh untuk Menghadapi "Mulut" Tetangga

4 Mei 2021   07:51 Diperbarui: 4 Mei 2021   08:42 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam situasi ini, saya menjadi serba salah. Apakah saya boleh memutuskan pembicaraan dengan Bapak, dan menyambungnya lain kali? Saya khawatir hal ini menunjukkan ketidaksopanan. 

Atau perempuan yang sedang koar-koar itu yang harus saya ladeni lebih dulu?

Ada perasaan tidak suka di hati saya, jika si sulung harus mendengarkan suara lantang dan kalimat-kalimat kasar yang keluar dari mulutnya.

Masalah ini, tentang ayam peliharaan. Bukan tentang hal yang terlalu penting bagi saya dan suami, ketimbang harmonisnya hubungan bertetangga. Apalagi kami tinggal di area belum padat penduduk. Dalam radius seratus meter persegi, hanya ada tiga rumah. Jadi saya hanya mempunyai dua tetangga sebenarnya. 

Awalnya, perempuan itu, mempunyai dua ayam betina, tanpa ayam jantan. Saya dan suami, mempunyai dua ayam betina dengan satu ayam jantan.

Ayam milik tetangga (dokpri)
Ayam milik tetangga (dokpri)
Di kemudian hari, ayam tetangga berkembang menjadi delapan ekor. Bahkan bukan dari jenis ayam kecil (ayam Katai Nanking) lagi, melainkan mengikut gen pejantan ayam kami yaitu ayam bangkok. 

Apakah kami ada masalah? 

Tidak pernah. Saya dan suami membiarkan kehidupan para ayam berjalan apa adanya. Mana mungkin si ayam jantan dilarang mencari pasangan dari ayam betina milik tetangga.

Begitulah kisah para ayam. Saya dan suami tidak ingin terlalu mencampuri. Biarlah mereka hidup melalui cara alamiahnya.

Suatu ketika, ayam betina kami dari jenis ayam bangkok, bertelur dan mengeram di kandang milik tetangga.

Sekalipun kami mempunyai tiga buah kandang yang masing-masing berukuran lebih dari satu meter, serta dua kotak tempat bertelur dan mengeram, si ayam betina kami lebih menyukai dan memilih bertelur si kandang orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun