Entahlah. Sepertinya salah yang dimaksud, tulisan saya terdeteksi plagiat, lagi. Karena setelah saya ingat-ingat, tema tulisan saat itu tentang drakor yang sumbernya dari situs berita online. Mungkin saya dianggap tidak memakai bahasa sendiri, tidak memakai opini pribadi.
Apapun itu, semua sudah terjadi.Â
Kecewa? Banget! Saya sangat kecewa dan juga sedih.Â
Untuk beberapa lama saya pun berpikir, apa yang akan saya lakukan setelah ini? Tetap semangat menulis, meski hanya dengan satu kesempatan terakhir? Cukupkah?
Konon saat sudah dibekukan sekalipun, masih dapat menulis seperti biasa, tetapi dengan email baru. Ada pula yang mengatakan, akun yang dicap suspensed tetap bisa menulis, hanya saja ada tanda merah melekat di bagian profil. Yah, kesannya menyandang predikat bersalah atau semacamnya.
Nah, Sahabat Kompasianer, dengan membaca pengalaman saya ini, terutama para newbie, kiranya dapat mengambil pelajaran dan lebih berhati-hati.Â
Apalagi jika jatuhnya kesalahan memang pada saya pribadi, tentunya saya harus berbesar hati dan menerima segala resikonya.Â
Menulis di "rumah" orang, harus mengikut peraturan di rumah tersebut. Menulis di "rumah" sendiri, akan berbeda halnya, tetapi dengan segala kurang lebihnya.
Sekian, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H