Mohon tunggu...
Ayu Permatasari
Ayu Permatasari Mohon Tunggu... -

Saya seorang perempuan yang sedang belajar dan akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kirana

11 Februari 2018   00:26 Diperbarui: 11 Februari 2018   01:00 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pintu ruang 100 pc itu ngga kekunci. Biasanya sih kekunci dari dalem. Ada penjaga yang galaknya udah akut. Namanya pak Sam. Pak Samirin. Katanya, biar kedengeran keren panggilnya pak Sam aja.

"Assalamualaikum.."

"Assalamualaikum.."

"Astajim.." batok kepala gue yang agung hampir kejedot tembok beton belakang badan. Untung aja ada.. Kirana.

"Kamu, ngapain sih disini?" tanyanya sambil bisik bisik.

"Lo kenapa bisik-bisik gitu, "Kamu"?"

"Oh iya, oke. Ulang. Lo ngapain sih disini? Pak Billy nanyain tuh, gue diminta balikin lo ke alam sana."

"Ki, lo tadi bilang kalo lo itu suka lho sama si tetelan bule itu."

Ekspresi muka Kirana berubah, kayak ekspresi pengen ketawa sama nahan marah. Mungkin dia mau bilang, " Elo tuh gak peka banget sih Ge, gue tuh sebenernya sukanya sama elo. Bukan sama guru ingusan itu." Begitu kali ya? Mungkin gak sih?

"Ni anak kenapa sih, lo kenapa jadi suka ngayal gak jelas sih." Tangan kirana ngusap muka gue pake tissue yang dia pegang.

"Heh, tissue bekas apaan itu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun