Ikan Kehkel (Glyptothorax platypogon), yakni ikan yang hidup di dasar sungai berarus deras. Sebagai upaya untuk bertahan dari dorongan arus, ikan Kehkel bersembunyi dan menempel pada batu di dasar sungai menggunakan organ tubuh yang disebut Thoracic adhesive apparatus. Ikan ini sering ditempatkan dalam akuarium sebagai ikan hias.
Ikan Paray (Rasbora orgyrotaenia), sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae, atau yang punya nama lain wader juga cecereh. Ikan ini sering ditemui dalam kelompok besar di danau, parit, dan sungai-sungai yang relatif tenang. Ikan ini pun digemari karena rasanya yang lezat, bahkan ikan ini dijadikan hidangan istimewa oleh beberapa restoran terkemuka.
Ikan Beunteur (Puntius binototus). Ikan ini punya ciri dua buah bintik hitam yang terlihat di bagian punggung dan pangkal ekor, yang umumnya bintik tersebut akan memudar dan menghilang saat dewasa. Beunteur digemari untuk dikonsumsi, sekaligus dijadikan sebagai ikan hias.
Ikan Lalawak (Barbades bolleroides), yakni ikan yang hidup di sungai berarus cukup deras dan landai. Mirip ikan tawes, namun ujung sirip Lalawak berwarna kemerah-merahan, atau ada juga yang berwarna kekuning-kuningan. Ukurannya bisa mencapai 1 kg dan panjang 25 cm.
Ikan Julung-julung (Barbodes gonionatus). Ciri khasnya adalah rahang bawah yang meruncing ke depan, lebih panjang daripada rahang atas. Ikan ini merupakan ikan pelagis kecil yang hidup pada aliran sungai. Warna ikan sangat menarik dan indah sehingga kerap dijadikan ikan hias.
Ikan Genggehek (Mystacoeleucues marginatus), yakni ikan yang hidup di sungai-sungai bagian yang dalam, seperti di waduk ataupun danau.
Sepat rawa (Thrichogaster trichopterus), yaitu ikan konsumsi yang disukai banyak orang. Terdapat varian-varian hiasnya yang juga disukai banyak orang sebagai ikan hias.
Keting (Mystus nemerus), sejenis ikan catfish yang hidup di sungai atau muara. Mirip ikan sembilang, tapi ukurannya lebih kecil, ekornya bercabang dua, serta hidup di dasar.
Arelot (Mastacembelus spp), sejenis ikan nocturnal, dengan bentuk badan pipih panjang mirip belut, ekor seperti ikan purba yang mirip dengan ikan palmas dari Afrika. Habitatnya adalah di cekungan sungai yang dalam.
Lele lokal (Clarias sp), yaitu ikan nocturnal dan kerap bersembunyi di perairan yang tidak terganggu. Ciri khasnya adalah kepala yang lebih kecil ketimbang badannya, serta terdapat bintik putih di seluruh badannya. Â Â Â Â Â Â
 *) Pemerhati Kelautan dan Perikanan, domisili Kabupaten Sukabumi