Para ahli dan akademisi beserta pihak terkait haruslah diikutsertakan dalam pemilihan dan penentuan kawasan konservasi sesuai prosedur yang berlaku.
Pastikan masyarakat melakukan penangkaran ikan langka. Apabila masyarakat belum berminat, maka pemerintah harus melakukan penangkaran. Jenis ikan pun harus disesuaikan dengan aspek teknis dan sosial, sekaligus aspek ekonomi saat ini, dan prediksi di masa mendatang.
Bentuk jejaring kelompok pembudidaya ikan langka agar bisa bekerja sama dan saling bertukar informasi.
Restoking harus terjadwal dengan baik, dan tentunya, pastikan masyarakat diikutsertakan. Penentuan jenis, ukuran, jumlah, lokasi dan waktu tebar ikan pun harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Akan lebih baik lagi jika terdapat lembaga kemasyarakatan yang menjaga dan bertanggungjawab atas keberhasilan restoking. Â Â
Terjalin kerja sama yang baik dan bersinergi antara aparat keamanan (Polisi RI), Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan lembaga kemasyarakatan peduli lingkungan seperti Pokmaswas, dalam rangka penegakan hukum UU RI No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Melalui penegakan hukum tersebut, maka tumbuh efek jera di masyarakat untuk tidak melakukan pelanggaran.
Secara berkala, lakukanlah monitoring dan evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan. Selain itu, lakukan koordinasi aktif dari setiap pihak yang berperan. Â Â Â Â Â
Berikut deskripsi ikan langka terancam punah di Jawa Barat (Sumber Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, 2015):
Ikan Soro (ikan Kancra), dari famili Cyprinidae, panjang maksimal mencapai 100 cm. Bersifat omnivora dan memiliki habitat di sungai, ikan ini merupakan ikan konsumsi yang mahal dengan harga ratusan ribu rupiah per kilogram. Walaupun sudah langka, tapi ikan ini belum dilindungi.
Ikan Beureum Panon atau mata merah (Puntius orphoides), yaitu ikan karnivora pemakan serangga dan siput. Ikan ini kerap ditemukan di sungai, danau, waduk, sebagai ikan konsumsi dan ikan hias.
Ikan Jongjolong atau ikan Hampal (Hampala macrolepidota). Ikan ini mirip ikan Beureum Panon tapi dengan tubuh yang lebih memanjang, moncong lebih meruncing, sisik lebih besar, dan mempunyai bercak hitam di batang ekor. Ikan ini menyukai sungai-sungai kecil dan besar yang jernih, serta yang berarus deras dengan dasar berpasir dan berlumpur. Ikan predator ini dapat ditemukan pada kebanyakan badan air, termasuk waduk dan danau.
Ikan Jeler (Lepidochepalichthys hasselti). Ikan ini bertubuh kecil, hidup di sungai-sungai kecil yang jernih dan beraliran deras, serta di substrat berupa pasir atau batu kerikil.