Beberapa hari belakangan ini, masyarakat dibuat frustasi dengan sistem pemesanan tiket lebaran kereta api tahun ini. Termasuk saya. Sudah 2 malam begadang di depan HP dan komputer ingin memesan di kereta api untuk tanggal 25 Juli atau 26 Juli, namun belum berhasil juga mendapatkan tiket kereta yang diharapkan.
Sebagian masyarakat menduga ada "permainan" dalam sistem penjualan tiket kereta api, karena begitu cepat habisnya tiket terjual. Tetapi sesuai pemberitaan di media, Â pihak PT KAI membantah adanya permainan tersebut.
Malam ini saya penasaran, ingin mencoba meneliti, sekedar ingin mengetahui bagaimana sebenarnya pergerakan saldo tiket kereta api dari menit ke menit sejak pukul 00.01 WIB.
Saya hanya mengcapture tampilan pada web resmi KAI (tiket.kereta-api.co.id) untuk perjalanan tanggal Senin, 28 Juli 2014 untuk pemberangkatan dari Stasiun  Pasar Senen tujuan Stasiun Kediri saja.
Berikut gambarannya :
1. Â Posisi jam 00.02 WIB (menurut jam waktu setingan di komputer yang saya pergunakan)
Krakatau (subclass C) = habis
Krakatau (subclass P) = 464 Â kursi
Matarmaja = Â 436 kursi
Brantas = 252 kursi
Majapahit (subclass C) = 12 kursi
Majapahit (subclass P) = 485 kursi
2. Â Posisi jam 00.08 WIB
Krakatau (subclass C) = habis
Krakatau (subclass P) = 420 kursi
Matarmaja = Â 108 kursi
Brantas = habis
Majapahit (subclass C) = habis
Majapahit (subclass P) = 432 kursi
3.  Posisi jam 01.10 WIB saya  mencoba booking satu tiket ekonomi, tapi lama laodingnya, belum sampai mengetik nama penumpang, muncul pesan "Kursi sudah habis, silahkan ulangi pencarian!"
4. Â Posisi jam 00.11 WIB (saya refresh kembali.. dan tampilan error.. saya refresh lagi baru muncul seperti tampila semula, mulai memilih tanggal, dan jurusan perjalanan)
5. Â Posisi jam 00.15 WIB saya coba melakukan pemesanan lagi, cukup lama prosesnya karena harus menunggu loading yg agak lama, Â bisa mengisi sampai tahapan memilih kursi, tapi ketika akan melakukan langkah terakhir.. ternayata tiket sudah habis.. dan gagal lagi.. Â saya coba refresh lagi..
Kejanggalan mulai terlihat..
6. Â Posisi jam 00.24 WIB
Krakatau (subclass C) = habis
Krakatau (subclass P) = 23 kursi
Matarmaja = Â 34 kursi
Brantas = 38 kursi ------> padahal pada jam 00.08 WIB sudah habis
Majapahit (subclass C) = habis
Majapahit (subclass P) = 95 kursi
7. Â Posisi jam 00.27 WIB
Krakatau (subclass C) = habis
Krakatau (subclass P) = 78 kursi ---> padahal tiga menit sebelumnya hanya tersisa 23 kursi
Matarmaja = Â 13 kursi
Brantas = 11 kursi
Majapahit (subclass C) = habis
Majapahit (subclass P) = 21 kursi
8. Â Posisi jam 00.29 WIB
Krakatau (subclass C) = habis
Krakatau (subclass P) = 55 kursi
Matarmaja = Â habis
Brantas = habis
Majapahit (subclass C) = habis
Majapahit (subclass P) = habis
9. Â Posisi jam 00.30 WIB
Krakatau (subclass C) = habis
Krakatau (subclass P) = habis
Matarmaja = Â habis
Brantas = habis
Majapahit (subclass C) = habis
Majapahit (subclass P) = habis
10. Â Posisi jam 00.31 WIB
Krakatau (subclass C) = habis
Krakatau (subclass P) = 74 habis ---> padahal semenit sebelumnya habis
Matarmaja = Â habis
Brantas = habis
Majapahit (subclass C) = 2 kursi ---> padahal semenit sebelumnya habis
Majapahit (subclass P) = 56 kursi  ---> padahal semenit sebelumnya habis
Baru pada menit ke 32 terpikiran untuk mencapture tampilan di monetor.
11. Posisi menit ke 32
[caption id="attachment_333803" align="alignleft" width="700" caption="Posisi jam 00.32 WIB"][/caption]
12. Posisi menit ke 34
Posisi jam 00.34 WIB
13. Posisi menit ke 38
Posisi jam 00.38 WIB
14. Posisi menit ke 39
Posisi jam 00.39 WIB
15. Posisi menit ke 41
Posisi jam 00.41 WIB
16. Posisi menit ke 43 (bandingkan dg posisi menit ke 41)
Posisi jam 00.43 WIB
17. Posisi menit ke 46
Posisi jam 00.46 WIB
18. Posisi menit ke 48
Posisi jam 00.48 WIB
19. Posisi menit ke 54
Posisi jam 00.54 WIB
Dari data pergerakan sisa tiket yang tergambar di atas, terlihat mulai ada keanehan dalam pergerakan sisa tiket, dimana pada menit ke 10, Â sisa tiket KA Brantas yang semula statusnya HABIS.. tiba-tiba pada menit ke 24 muncul lagi dalam jumlah yang relatif cukup banyak 38 kursi.
Jika disebabkan karena adanya pembatalan, tentu tidak mungkin, karena mekanisme pembatalan harus dilakukan di loket stasiun yang online, sementara pada jam tersebut belum ada loket stasiun di Jakarta yang buka.
Jika disebabkan karena gagal bayar tentu juga tidak mungkin, karena untuk reservasi melalui web tiket.com dan Paditrain.. batas waktu pembayaran tiket adalah sekitar  1 (satu) jam setelah proses booking dilakukan. Kalaupun terjadi gagal bayar/tidak dibayar/terlambat dibayar,  maka tiket yang tidak terbayar sesuai batas waktu yang ditentukan akan muncul kembali setelah 1 jam berlalu dari saat booking terjadi.
Adanya perubahan sisa kursi pada kasus KA Brantas,  dari status Habis di menit ke 10 menjadi bertambah menjadi 38 kursi pada menit ke 24, seharusnya tidak akan terjadi  jika  sistem reservasi yang dijalankan benar-benar online dan real time.  Logikanya penambahan itu tidak akan terjadi setelah melewati batas waktu pembayaran terlewati (gagal bayar).
Saya tidak bermaksud menjustifikasi ada pihak yang melakukan rekayasa.
Silahkan pembaca kompasiana menyimpulkan sendiri,  sudah wajarkan proses pemesanan  tiket lebaran pada kereta api kali ini yang dalam beberapa hari terakhir ini  habis hanya dalam hitungan tidak sampai 1 jam. Tidak seperti tahun lalu.
Jika memang  benar prosesnya wajar-wajar saja. berarti sebuah prestasi bagi PT KAI, karena telah mampu merubah budaya  para calon penumpang kereta ekonomi khususnya kelas ekonomi bersubsidi dari pembelian melalui loket menjadi semakin  mahir dengan reservasi  sistem online.
Saya hanya heran pada diri sendiri, kenapa ya saya tidak berhasil melakukan pemesanan satu pun tiket kereta api yang kelas ekonomi. Padahal tahun lalu bisa booking tiket Matarmaja dan hanya menggunakan HP odong-odong yang sinyalnya byar-pet karena pas posisi di atas kereta.  Hmmmm.. heran, deh  !?@#$%&
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI