Posisi jam 00.43 WIB
17. Posisi menit ke 46
Posisi jam 00.46 WIB
18. Posisi menit ke 48
Posisi jam 00.48 WIB
19. Posisi menit ke 54
Posisi jam 00.54 WIB
Dari data pergerakan sisa tiket yang tergambar di atas, terlihat mulai ada keanehan dalam pergerakan sisa tiket, dimana pada menit ke 10, Â sisa tiket KA Brantas yang semula statusnya HABIS.. tiba-tiba pada menit ke 24 muncul lagi dalam jumlah yang relatif cukup banyak 38 kursi.
Jika disebabkan karena adanya pembatalan, tentu tidak mungkin, karena mekanisme pembatalan harus dilakukan di loket stasiun yang online, sementara pada jam tersebut belum ada loket stasiun di Jakarta yang buka.
Jika disebabkan karena gagal bayar tentu juga tidak mungkin, karena untuk reservasi melalui web tiket.com dan Paditrain.. batas waktu pembayaran tiket adalah sekitar  1 (satu) jam setelah proses booking dilakukan. Kalaupun terjadi gagal bayar/tidak dibayar/terlambat dibayar,  maka tiket yang tidak terbayar sesuai batas waktu yang ditentukan akan muncul kembali setelah 1 jam berlalu dari saat booking terjadi.
Adanya perubahan sisa kursi pada kasus KA Brantas,  dari status Habis di menit ke 10 menjadi bertambah menjadi 38 kursi pada menit ke 24, seharusnya tidak akan terjadi  jika  sistem reservasi yang dijalankan benar-benar online dan real time.  Logikanya penambahan itu tidak akan terjadi setelah melewati batas waktu pembayaran terlewati (gagal bayar).
Saya tidak bermaksud menjustifikasi ada pihak yang melakukan rekayasa.
Silahkan pembaca kompasiana menyimpulkan sendiri,  sudah wajarkan proses pemesanan  tiket lebaran pada kereta api kali ini yang dalam beberapa hari terakhir ini  habis hanya dalam hitungan tidak sampai 1 jam. Tidak seperti tahun lalu.
Jika memang  benar prosesnya wajar-wajar saja. berarti sebuah prestasi bagi PT KAI, karena telah mampu merubah budaya  para calon penumpang kereta ekonomi khususnya kelas ekonomi bersubsidi dari pembelian melalui loket menjadi semakin  mahir dengan reservasi  sistem online.