Mohon tunggu...
Ayip Tayana
Ayip Tayana Mohon Tunggu... Nahkoda - Keterangan

Bukan Pejuang Kata

Selanjutnya

Tutup

Money

Mendukung Faisal Basri Menutup Industri Rokok

22 Februari 2017   13:28 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:26 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau cuma karena takut komoditas lain meminta hak yang sama, dibuatkan undang-undangnya, baiknya memang bapak tak perlu ikut masuk dalam pemerintahan. Jika membuat aturan untuk komoditas penting bangsa ini saja merasa repot, bagaimana bapak Faisal Basri yang terhormat ini kuat menanggung beratnya kerepotan mengurus masyarakat.

Saya sendiri agak khawatir kalau rasa benci pada rokok mulai menghilangkan akal sehat. Kalau memang bapak beserta teman-teman bapak yang kadung membenci rokok itu ingin menyelamatkan bangsa, kenapa tak sekalian saja mendorong pelarangan peredaran rokok. Buat produk ini menjadi tidak legal.

Saya yakin, dengan segala kecerdasan bapak sebagai ekonom terkemuka, Anda beserta teman-teman Anda yang gaul itu sanggup merumuskan solusi dari dampak dihentikannya industri rokok. Pemecahan dari masalah-masalah yang akan dihadapi jutaan petani tembakau, petani cengkeh, buruh pabrik rokok, serta sekian banyak lagi orang-orang yang hidup dari industri ini bakal bapak temukan.

Jadi, sekalian saja bapak dorong agar rokok dibumihanguskan dari negara yang bapak cintai ini. Jangan lagi berbuat sekadarnya, melakukan hal yang tanggung-tanggung jika mau menyelamatkan negara ini, pak. Ayo dorong pengilegalan rokok di Indonesia. Itu juga kalau bapak berani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun