"Keenan mengangguk, berat. "Saya pasti pulang, Ma. Nggak mungkin saya membiarkan Papa, Mama, dan Jeroen," ujarnya pelan." (halaman pdf 295).
Sebuah cerita akan hambar rasanya jika tidak dibumbui dengan kehadiran tokoh-tokoh pendukung. Oleh karenanya, novel ini juga melibatkan beberapa tokoh pendukung yang membantu untuk menghidupkan cerita. Mereka yang mengambil pengaruh besar dalam pola pikir tokoh utama diantaranya adalah, Noni (sahabat dekat Kugy) sebagai seseorang dengan solidaritas tinggi, disiplin, dan perfeksionis.
"Noni menyandang gelar sebagai "Madam Perfect". Bagi Noni, segala sesuatu harus sempurna dan bebas error." (halaman pdf 169).
Eko (sahabat Kugy dari kecil) sebagai lelaki yang perhatian, humoris ,dan mudah bergaul. Terbaca dari gaya bahasa dan caranya berdialog.
"Gy! Lu kayak gembel baru parah gila! Keren!"(halaman pdf 19).
"Udah gua bilang, jangan sok melankolis di depan gua. Yang ada gua pingin nyolok mata lu,"(halaman pdf 241).
Wanda (kurator muda yang dicomblangkan ke Keenan) sebagai perempuan muda dari keluarga kaya, cerdas, glamourdan cantik sempurna dalam riasannya.
"... Dia baik, pintar, dewasa, dan lu bener, untuk urusan seni, gua ngerasa nyambung banget. Dia juga banyak bantu gua. Gua sadar itu. Urusan cantik? Nggak usah diperdebatkan. Orang buta juga mungkin tahu kalo dia cantik ..." (halaman pdf 128).
Remi (atasan Kugy yang jatuh hati padanya) sebagai direktur muda yang sukses dan mapan, tegas, popular, berpendidikan dan berintegritas.
"... tapi ternyata pemilik biro iklan AdVocaDo ini masih sangat muda, berpenampilan gaul dengan kemeja lengan pendek, jins hitam, dengan wajah tampan dan segar seperti baru keluar dari spa."(halaman pdf 250).
"... tapi karena persaingan ketat demi atensi seorang Remigius Aditya. Sungguh ia tidak sangka, manusia itu sebegitu populernya..." (halaman pdf 275).