Sehingga tidak perlu takut dan khawatir pada tantangan, ancaman kegagalan bahkan kondisi gagal itu sendiri.Oleh sebab itu, kita harus memiliki amunisi untuk menghadapi tantangan peran pembangunan bahkan kegagalan agar tidak terlalu larut dan terhindar dari kesehatan mental emosional yang kurang baik seperti stres, depresi dan gangguan kecemasan.
Menurut penelitian yang telah dilakukan, kesehatan mental berpengaruh signifikan dengan self compassion terlebih pada mereka usia remaja dan dewasa. Teori self-Compassion di temukan oleh Kristin Neff, teori ini dipandang relevan ketika cenderung mempertimbangkan kekurangan, kesalahan, kegagalan serta berjuang yang menyebabkan mental yang kurang sehat emosional, bahkan fisik seperti gangguan maag, ginjal kronis[3] yang beberapa kesehatan fiisik lain yang disebabkan karena psikologis kurang sehat. Â
Sederhananya self compassion merupakan perlakuan baik untuk diri kita dan orang lain, menghibur diri sendiri serta peduli pada ketika diri sendiri menghadapi penderitaan, kegagalan dan ketidaksempurnaan. Berikut beberapa penerapan Self Compassion bagi seorang muslim agar terhindar dari kesehatan mental yang kurang baik:
Self Kindness
Merupakan pemahaman terhadap diri sendiri ketika mengalami penderitaan, kegagalan dan merasa berkekurangan di dalam diri dengan tidak mengkritik secara berlebihan.Â
Hal ini berbeda dengan self-judgment yakni sikap merendahkan dan mengkritik secara berlebihan atas kegagalan yang dialami. Self-Judgment biasanya tidak disadari karena muncul dari rasa sakit atas kegagalan yang di derita. Secara umum self kidness menjadikan seseorang lebih sadar akan adanya self-judgment.Â
Berterimakasih pada diri sendiri
"Terimakasih untuk diriku yang telah bekerja keras" ungkapan sederhana yang menggambarkan penghargaan pada diri sendiri. Sekalipun gagal ucapkanlah terimakasih, karena dengan adanya kegagalan setidaknya kita sudah memberanikan diri untuk mencoba, mencoba melakukannya sudah merupakan prestasi, diri kita harus mengakui.Â
Jangan menghukum terlalu berlebihan seperti mencaci maki diri kita, mengatakan bahwa kita bodoh, tidak kridibel, memalukan, dll, karena hal tersebut bisa membuat diri trauma dan enggan mencoba kembali.Â
Memaafkan kesalahan dan berorientasi pemecahan.
Jika memang terlanjur menyalahkan, segera meminta maaf pada diri sendiri. "Saya memaafkan diri saya, apapun yang terjadi". Menyalahkan apa yang sudah terjadi tentu kurang bermanfaat, bukan sikap menjudge kesalahan dan kekurangan diri sikap yang pantasnya di munculkan, namun memberikan evaluasi secara proporsional mengenai kekurangan proses yang telah dilakukan. Berhenti memaki diri sendiri, tapi memahami kekurangan diri untuk di perbaiki.
Common Humanity
Merupakan pandangan bahwa kesulitan hidup dan kegagalan adalah sesuatu hal yang manusiawi. Hal ini juga memberikan kesadaran pada diri sendiri bahwa manusia seutuhnya sangat terbatas dan jauh dari kesempurnaan.Â
Seseorang yang gagal, kadang merasakan dirinya frustasi hingga merasa terisolasi. Perasaan terisolasi atau merasa dirinya sendirian ketika mengalami keggagalan, menganggap orang lain mencapai tujuan dengan mudah daripada dirinya, membuat mereka merasa memalukan dan menarik diri dari serta merasakan kesendirian dalam penderitaan.
Memahami bahwa masalah adalah cara Tuhan mendewasakan diri
Kita mempunyai pemahaman bahwa Tuhan tidak menguji hambanya melebihi batas kemampuannya. Kegagalan ataupun keterbatasan bukanlah suatu yang harus di sesali, namun di syukuri karena artinya kita di percaya Tuhan untuk menyelesaikannya.Â