Aku sendiri menunggu di sebuah lorong rahasia. Aku yakin Felix akan menuju ke arah sini. Benar saja.
Kini kami berhadap-hadapan. Aku mengacungkan senjataku. Dan memberi kejutan padanya. Aku membuka topengku.
"Kau?!"
Hanya itu yang sempat diucapkan Felix, karena aku langsung menarik pelatuk. Lagi. Lagi. Sekali lagi!
***
Bingkai 3.
Dua orang itu -- Komandan dan Agnes -- bertatapan dalam diam. Di sebelah mereka ada mobil keluaran terbaru. Lalu Komandan membuka tas kecil yang dibawanya. Ada sejumlah uang, surat-surat, dan kartu dari berbagai bank.
"Sekarang kamu bebas, walaupun tak sepenuhnya. Ini bekalmu. Uang, paspor, kartu identitas, kartu keluaran berbagai bank. Atas namamu." Komandan menatap Agnes.
"Boleh kutahu namamu?" tanya Agnes.
Takada jawaban.
Agnes tersenyum mengejek. "Aku heran, kenapa kalian bisa menjalani hidup seperti itu. Bekerja seperti mesin. Apa kalian tak butuh hiburan. Seks, misalnya?"