Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peniup Terompet Pak Lurah

13 Oktober 2023   18:33 Diperbarui: 13 Oktober 2023   18:40 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerombolan peniup terompet itu masih menimbang-nimbang apa yang akan dilakukan selanjutnya. Mereka bersilang pendapat.

"Kita tetap tegak lurus kepada Pak Lurah." Seseorang bicara.

"Tapi masalahnya Pak Lurah sebentar lagi lengser. Siapa yang membayar kita?" Suara yang lain.

"Kita dukung tiga calon yang ada."

"Betul."

"Setuju."

"Saya dukung Pak Slamet."

"Aku memilih Mas Gandung. Rambutnya putih, itu tanda orang bijaksana."

"Saya tetap berpihak pada Pak Kasihan. Saya kasihan karena Pak Kasihan beberapa kali kali gagal dalam pemilihan lurah."

"Bagaimana dengan Pak Lurah yang sekarang?" seseorang bertanya.

Semuanya mendadak terdiam. Saling pandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun