Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencari Alasan untuk Mencintaimu

26 April 2023   06:10 Diperbarui: 26 April 2023   06:37 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sepasang kekasih. Foto oleh Genezhang/ Pixabay

Sedekat itu, tapi aku merasa sangat jauh. Aku seperti dihalangi rasa gemetar yang sulit aku kendalikan.

Itu akan makin menyiksa bila tiba hari Sabtu dan Minggu. Sementara banyak orang menunggu hari-hari libur itu, menuntaskan rencana-rencana yang sudah disusun, aku justru sebaliknya. Aku malah ingin cepat-cepat kembali hari Senin. Bertemu dirimu. Melihat dirimu.

Cinta? Ya. Setidaknya dengan membandingkan film-film percintaan yang pernah atau tonton. Atau pada sebuah novel, yang aku lupa di mana membacanya.

Tapi aku tidak tahu alasan apa untuk mencintaimu. Aku bukan tipe lelaki romantis, yang selalu siap membukakan pintu mobil untuk perempuan yang dicintainya. Bukan pula lelaki yang suka menghamburkan kata-kata puitis, memberikan rangkaian bunga, saat kau berulang tahun.                                      

Namun, kadangkala untuk jatuh cinta tak butuh alasan apa pun.

Itulah aku. Itulah yang terjadi.

Dan kau, apa yang ada dalam pikiranmu mengenai diriku? Apa kau bisa menangkap isyarat-isyarat -- yang mungkin terlihat bodoh -- yang tak sengaja aku lakukan?

Konon, seorang perempuan tahu bila ada lelaki yang menyukai dirinya. Apa kau juga bisa membaca diriku?

Tapi kau diam saja. Biasa saja. Takada semacam perhatian istimewa kepada diriku. Pun terhadap rekan-rekan yang lain. Atau aku terlalu bodoh menangkap semua itu?

Ini menyiksa.

Aku seperti pemimpi tapi tak berani untuk memulai. Padahal, apa pun itu, kita akan menerima pilihan-pilihan: ya atau tidak. Dan yang lebih penting lagi, cinta harus diucapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun