Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Korupsi, Nganu, dan Beberapa Kisahnya

10 Desember 2021   20:18 Diperbarui: 10 Desember 2021   20:19 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi korupsi. Gambar oleh Ainur Ochiem/ radarbojonegoro.jawapos.com

"Bawa apa, mau ke mana?"

"Bawa sembako. Jakarta."

"Waduh, mobil ini bawa barang melebihi kapasitas. Lihat, sampai setinggi itu! Ini membahayakan!"

"Maaf, Pak. Saya salah."

"Nggak bisa! Bapak saya tilang. Atau mobil ini saya kandangin?"

"Waduh, jangan, Pak. Saya ngaku salah."

"Jadi, bagaimana?"

"Ya, udah, Pak. Ini, nganu ... ini sekadar uang rokok ...."

"Lima puluh? Ini untuk beli rokok dan nasi Padang nggak cukup."

"Kalau segini nggak pa pa kan, Pak?"

"Seratus? Nah, begitu. Tapi kan saya dua orang?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun