Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Korupsi, Nganu, dan Beberapa Kisahnya

10 Desember 2021   20:18 Diperbarui: 10 Desember 2021   20:19 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi korupsi. Gambar oleh Ainur Ochiem/ radarbojonegoro.jawapos.com

"Saya, Pak Lurah."

"Apa-apaan ini? Kamu sudah gila, ya? Masak renovasi kantor kelurahan kamu tulis 45 juta?"

"Itu benar, Pak Lurah. Boleh Bapak periksa lagi kwitansinya, juga upah untuk para pekerja. Semuanya lengkap."

"Saya tahu, saya tahu. Sekarang coba ditulis ulang, untuk renovasi tulis 78 juta."

"Nganu, Pak. Ini ... ini?"

"Sudah, tulis aja. Oh, ya, jangan tulis 78 juta, tapi tulis 78 juta lima ratus enam puluh tiga ribu rupiah - Rp78.563.000,00. Mengerti?"

"Siap, Pak Lurah. Tapi kenapa angkanya harus ganjil-ganjil seperti ini?"

"Kalau menulis laporan keuangan harus begitu. Kalau angka-angka bulat nanti orang curiga."

"Begitu, ya?"

"Ya, begitu. Ini anggaran untuk Karang Taruna, Ibu-Ibu PKK, perbaikan saluran air, kok nggak ditulis?"

"Lha, kan memang pihak kelurahan tidak memberinya, Pak?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun