Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumah yang Manis

21 Juni 2021   13:22 Diperbarui: 21 Juni 2021   14:16 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi lagi. Aku memanaskan motor di depan rumah yang kita miliki lewat cicilan kredit. Kau sibuk memandikan Rindu dan Bagus -- anak kedua kita. 

Ini adalah tahun kelima pernikahan kita. 

Masih tetap membawa keliling mereka sebelum aku berangkat kerja. Masih menciumi pipi mereka, menghidu wangi bedak dan aroma minyak kayu putih. Masih dengan senyuman kau mengantarku berangkat kerja. 

***

Tanpa terasa sudah melewati tahun keenam pernikahan kita. 

Seharian tadi aku bermain dengan anak-anak. Mereka berdua naik di atas punggungku. Aku merangkak seolah-olah menjadi kuda. 

Malamnya kau mendongeng. Mereka tidur berbantalan lengan kita. 

"Eh, piring-piring belum aku cuci," katamu seperti tersadar. 

"Besok saja," cegahku. 

Kau menatapku, tersenyum. Mafhum. 

Aku bangkit, beranjak dari tempat tidur. Mematikan lampu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun