Mohon tunggu...
Ayah Tuah
Ayah Tuah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Nganu. Masih belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Arok yang Mencari Pistol, Dedes Membentuk Singosari

20 Juni 2020   23:13 Diperbarui: 20 Juni 2020   23:24 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Foto oleh Elizaveta Dushechkina/ Pexels 

Tak sampai seminggu senjata itu sudah tersedia, lengkap dengan peredam suara. "Pistol itu sudah ada pelurunya," jelas Pak Gandring. 

"Oh, ya?"

"Ya."

Aku pun mencobanya. Pistol itu kuarahkan ke dada Pak Gandring. Ia terkejut. Sebentar. Setelah bunyi 'dup'' tubuhnya terjengkang. Saksi harus dilenyapkan! 

Di tengah sekaratnya Pak Gandring masih sempat menyumpahiku, bahwa aku akan terbunuh juga dengan pistol itu. Aku hanya terbahak. 

Selanjutnya, aku tak ingin bertindak bodoh. Aku meminjam tangan Kebo Ijo, mantan anak buahku dulu, untuk menghabisi Tunggul Ametung. 

Tunggul Ametung tewas dalam sebuah peristiwa perampokan, saat ia beristirahat di villanya. Aku sebagai pengawal pribadinya terluka cukup parah, tapi luka yang tak membahayakan nyawaku. Ini memang sudah kurencanakan, agar orang tak terlalu curiga. 

Setelah aku sembuh kucari Kebo Ijo. Ia kudapati sedang pesta miras bersama dua orang temannya saat membunuh Tunggul Ametung dulu. Mereka kuhabisi dengan pistol yang kudapat dari Pak Gandring. 

Saksi harus dilenyapkan! 

Aku kemudian menghubungi Ken Dedes. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun